Perkuliahan adalah konsep diri. Sebagai upaya sadar pemenuhan kebutuhan peningkatan kemampuan nalar dan berfikir. Dalam perkuliahan seorang peserta belajar (seterusnya; mahasiswa) Â dilatih untuk berfikir, bertindak dan mengorganisir dirinya secara mandiri.Â
Perkuliahan adalah normative, dalam artian jelas perkuliahan memberi arti positif, pengalaman dan pengetahuan relevan, mendorong mahasiswa pada kedalaman berfikir structural hingga kemudian memperoleh kematangan berfikirnya.
Tujuannya apa? Emang ngejamin masa depan? Temen gua sekolah tinggi tinggi masih susah nyari kerja noh!
Sudah banyak tokoh ahli dan penulis kompeten yang menuliskan tentang tujuan Pendidikan, bisa digoogling mulai dari tujuan normative sampai radikal kritis pun ada, hehe.
Namun secara sederhana tujuan kuliah adalah belajar untuk hidup, melatih kita lewat keseimbangan pengalaman-pengalaman empiris dan teori.
Tar dulu, mang sapa yang bilang kuliah supaya gampang nyari kerjaan.
Gasalah si, juga tidak sepenuhnya benar.
Seperti yang penulis coba sampaikan diatas, Perkuliahan adalah upaya sadar pemenuhan kebutuhan pengingkatan kemampuan nalar dan berfikir. Sedang bekerja adalah upaya pemenuhan kebutuhan lahiriyah individu, meliputi sandang, pangan, papan. Meskipun begitu keduanya tak daapt dipisahkan, moderensme membawa kita pada era yang penuh hitungan matematis. Menentukan nilai tertentu sebagai medium pertukaran nilai. Pun dengan Pendidikan sebagai kebutuhan membutuhkan nilai tukar yang sebanding.
Yang terus menjadi pertanyaan penulis, adilkah kita jika menggadaikan pengetahuan dan kemerdekaan berfikir untuk kemudian kita tukarkan dengan kemudahan dan kesuksesan ekonomi dimasa depan?
Apakah kuliah hanya untuk rumah bagus, makanan enak, hidup nyaman dimasa depan dan menyelamatkan diri sendiri?
Halah, puyeng puyeng amat. Besok pagi-pagi kuliah lagi
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H