Mohon tunggu...
Ana afkarina
Ana afkarina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tradisi Gotong Royongku Terhempas oleh Modernisasi

5 November 2016   09:32 Diperbarui: 5 November 2016   09:45 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa kita adalah bangsa indonesia yang banyak memiliki ciri khas tentunya ciri khas tersebut membedakan dengan bangsa lain, salah satu ciri khas di indonesia adalah tradisi gotong royong. Tetapi pada zaman modernisasi dan globalisasi yang tengah kita hadapi memberikan dampak kehidupan yang sangat elusif. Seharusnya hal ini jangan sampai membuat bangsa indonesia kehilangan ciri khasnya sebagai bangsa yang kaya akan nilai unsur budaya.

Pada realita sekarang ini, dengan canggihnya tekhnologi dan derasnya globalisasi tentu ciri khas indonesia terpengaruh akan kebudayaan asing salah satunya yakni lebih mementingkan sifat individualis.

Misalnya dalam kehidupan ekonomi, awal mula bangsa indonesia adalah bangsa yang kaya akan pertanian, akan tetapi setelah adanya pra industrialisasi sehingga semangat gotong royong pada masyarakat mulai mengendor. Hal ini terjadi diakibatkan masyarakat yang cenderung bersifat individualis. Individualis berarti sesorang yang bebas dalam mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain dan melupakan kodratnya sebagai makhluk sosial.

Contoh lainnya, sekitar 16 tahun hang lalu, pada awal tahun 2000-an masyarakat pedesaan masih sangat kental akan tradisi gotong royong, contoh ketika seseorang sedang membangun sebuah rumah, maka tetangga sekitar tidak akan segan-segan untuk membantunya. Untuk kaum bapak-bapak mereka menyiapkan batu bata, mengaduk semen dan meratakan lahan yang akan di bangun, dan untuk kaum ibu-ibu mereka yang menyediakan makanan dan minumannya. 

Tetapi seiring berjalannya waktu, dan masuknya budaya barat yang merangsang masyarakat berkeinginan untuk ketidakinginan meninggalkan masalah perekonomian setelah masuknya pra industrialisasi serta masyarakat yang menyibukkan dengan mengedepankan kepentingan pribadinya. Sehingga lambat laun tradisi gotong royong tersebut akan memudar.

Coba kita tengok pada masyarakat sekitar sekarang ini, kita pasti banyak menemukan masyarakat yang enggan untuk bergotong royong, mungkin iya sebagian kecil di masyarakat pedesaan masih menjaga tradisi gotong royong, tetapi sebagian besar masyarakat di indonesia terutama masyarakat perkotaan sudah menerapkan sifat individualis. Dan kemungkinan untuk beberapa tahun kedepan budaya gotong royong akan punah dan kemungkinan besar budaya gotong royong tertutup akan budaya barat atau budaya asing lainnya.

Budaya gotong royong yang mulai memudar ini disebabkan adanya revolusi masyarakat terutama yang berkaitan dengan etos kerja masyarakat itu sendiri. Karena semakin pudarnya kebersamaan dan semakin meningkatnya individualisme tentu akan mengurangi rasa solidaritas kita sebagai warga indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun