Mohon tunggu...
afizamega
afizamega Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rokok Elektrik (Vaporizer) bagi Kalangan Mahasiswa

30 Oktober 2017   12:56 Diperbarui: 30 Oktober 2017   13:13 4267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : https://www.urvapin.com

Rokok elektrik (Electronic Nicotine Delivery Systemsatau e-Cigarette) atau yang biasa dikenal dengan sebutan Vaporizer atau Vape ini adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektrik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul.

(Yuri Shibuya) Makalah rokok elektrik

Rokok elektrik atau vaporizer atau vape ini sekarang udah banyak berbagai macam bentuk dan jenisnya. Mulai dari harga yang paling murah ratus ribuan sampau harga yang paling mahal bisa sampai jutaan rupiah. Vape ini dirancang dengan berbagai sususan. Mulai dari MOD, mesin utama dari vape ini dan juga untuk wadah baterai. RDA, tempat untuk coilling dan juga tempat keluarnya asap. Liquid, cairan untuk memberikan rasa pada vape, ada berbagai jenis dan rasa liquid yang saat ini terjual di Indonesia, mulai dari liquid lokal (buatan asli indonesia) sampai liquid luar atau impor (USA dan Malaysia). Pada saat ini terdapat banyak sekali toko vape (Vapestore) yang tersebar di wilayah Indonesia.

Rokok elektrik atau vape pada saat ini menjadi fenomena masyarakat Indonesia, khususnya kalangan mahasiswa. Rokok elektrik ini sendiri dapat menolong orang yang kecanduan dengan rokok konvensional atau rokok rokok pada umumnya. Dengan alasan seperti itu masyarakat Indonesia dan juga para kalangan mahasiswa banyak yang membeli rokok elektrik. Sekitar kurang lebih 50% mahasiswa di Indonesia sekarang sudah beralih ke rokok elektrik atau Vape ini. Mereka lebih suka rokok elektrik ketimbang rokok konvensial karena rokok elektrik atau vape ini memberikan rasa yang berbeda dari rokok konvensional pada umumnya.

Foto : http://vaporizerforweed.org
Foto : http://vaporizerforweed.org
Para mahasiswa menggunakan vape ini tidak hanya untuk sekedar pengganti rokok atau sekedar mengeluarkan asap biasa. Mahasiswa biasanya menggunakan vape ini sambil nge-trickatau mengeluarkan asap dalam berbagai bentuk, misalnya saja seperti huruf "O". Mereka yang belum bisa pun ikut belajar nge-trick. Vape ini sendiri juga ada perlombaannya, mulai dari lomba asap (cloud) sampai yang mengarah pada trick.

(1)Tidak hanya itu, mahasiswa yang tadinya tidak merokok sekalipun, kini banyak juga yang turut menggunakan rokok elektrik atau vape. (2)Mereka pada umumnya ingin merasakan sensasi aneka rasa yang berasal dari liquid vape itu sendiri. (3) Liquid vape saat ini banyak sekali berbagai macam aneka rasa. (4) Mulai dari yang creamy, buah-buahan, bahkan sampai ada yang rasa susu. Banyak mahasiswa saat ini yang malah mengoleksi liquid dari berbagai macam rasa. Biasanya mahasiswa seperti itu lebih memilih rasa dibanding asap.

Jadi belum tau pasti, lebih beresiko atau lebih membahayakan mana rokok elektrik (vape) atau rokok konvensional. Menurut sebagian orang, baik vape ataupun rokok konvensional keduanya sama-sama berbahaya. Rokok konvensional mengandung nikotin yang besar, sedangkan vape terdapat liquid yang mengandung bahan atau zat-zat kimia yang berbahaya. Para peneliti masih dalam penelitian tentang kasus tersebut.

Daftar pustaka :

(Yuri Shibuya) http://yurishibuya27.blogspot.co.id/2015/10/rokok-elektrik.html

Foto 1 : https://www.urvapin.com/media/2017/06/adjustable-218w-9.jpg

Foto 2 : http://vaporizerforweed.org/wp-content/uploads/2017/04/vape-tricks.jpg

(LAZAVAPE) https://lazavape.com/blogs/vaping/10-fakta-tentang-vape-yang-harus-kamu-ketahui

by: Ramadhika Rifky Fauzan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun