Mohon tunggu...
Anggun Mustafidatuz zairoh
Anggun Mustafidatuz zairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Tidak ada proses yang mudah untuk tujuan yang indah, Jangan pernah merasa khawatir tentang kegagalan, tetapi akan khawatir tentang peluang yang telah kamu lewatkan ketika kamu tidak mencoba untuk melakukan sesuatu"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendukung Kesetaraan Gender di Perguruan Tinggi: Pilar untuk Masa Depan yang Inklusif

11 Desember 2024   14:14 Diperbarui: 11 Desember 2024   14:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://komunitas.sdgsyouthhub.id/wp-content/uploads/sites/2/2022/12/gender-equality-concept-with-libra_23-2148611538.webp

Annida Chasna Nabilla, Anggun Mustafidatuz zairoh, Rezsy Rahma Irmanda


Kesetaraan gender di perguruan tinggi merupakan isu yang sangat penting karena memberikan dampak luas baik bagi individu maupun masyarakat. Sementara, kesetaraan gender di lingkungan akademik tidak hanya kewajiban moral, tetapi juga langkah penting untuk mendorong kemajuan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Dengan memberikan akses yang sama kepada semua gender, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa potensi setiap individu diberdayakan secara maksimal. Pendidikan adalah alat yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan sosial. Mendukung kesetaraan gender membantu mengurangi hambatan ini dan membuka peluang lebih besar bagi semua pihak untuk berkontribusi pada masyarakat (Trisnawati & Widiansyah, 2022).


Selain itu, lingkungan akademik yang setara dapat meningkatkan kualitas inovasi. Perspektif yang beragam memungkinkan pendekatan yang lebih komperensif dalam menyelesaikan berbagai tantangan. Sebagai contoh, di bidang teknologi atau kesehatan, keterlibatan gender yang beragam membantu menciptakan produk dan layanan yang lebih inklusif bagi seluruh masyarakat. Kesetaraan gender di perguruan tinggi juga penting untuk meningkatkan representasi di posisi kepemimpinan. Saat ini, perempuan sering kali lebih banyak di tingkat mahasiswa, tetapi jumlah mereka menurun drastis di posisi seperti rektor, dekan, atau pemimpin proyek besar. Dengan mendukung perempuan untuk menduduki posisi strategis, perguruan tinggi dapat menjadi model kepemimpinan yang lebih inklusif, memberikan dampak positif pada organisasi lain (Indriyany et al., 2021).


Untuk mencapai hal ini, langkah yang diperlukan, seperti kebijakan anti-diskriminasi, mentorship khusus bagi perempuan, dan integrasi isu gender dalam kurikulum. Beberapa universitas di Indonesia telah memulai inisiatif ini dengan memberikan beasiswa untuk perempuan di bidang yang didominasi laki-laki, seperti teknik dan sains. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender dapat dicapai jika ada komitmen kuat dari semua pihak. Kesetaraan gender di perguruan tinggi bukan hanya soal keadilan, tetapi juga strategi cerdas untuk menciptakan masa depan yang lebih maju dan inklusif. Dengan mendukung kesetaraan, perguruan tinggi tidak hanya mencetak lulusan terbaik, tetapi juga membangun fondasi masyarakat yang adil dan progresif.


Salah satu alasan utama mengapa kesetaraan gender di perguruan tinggi perlu diperjuangkan adalah untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan. Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar untuk peluang yang lebih besar. Namun, kenyataan di banyak negara menunjukkan bahwa perempuan, masih menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan tinggi. Dengan memberikan kesempatan yang setara, perguruan tinggi tidak hanya membantu mengurangi ketimpangan gender, tetapi juga memperkuat basis pengetahuan dan keterampilan masyarakat (Rusyidi et al., 2019).


Kesetaraan gender juga memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas akademik dan inovasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa keragaman gender di lingkungan kerja, termasuk di dunia akademik, dapat mendorong ide-ide yang lebih kreatif dan solusi yang lebih efektif. Perspektif yang berbeda memungkinkan diskusi yang lebih kaya dan pendekatan yang lebih holistik terhadap berbagai masalah. Sebagai contoh, penelitian di bidang kesehatan atau teknologi yang melibatkan peneliti dengan latar belakang gender yang beragam cenderung menghasilkan temuan yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat.


Selain itu, mendukung kesetaraan gender di perguruan tinggi berarti membuka jalan bagi representasi yang lebih seimbang di posisi kepemimpinan. Data menunjukkan bahwa perempuan sering kali mendominasi jumlah mahasiswa di banyak perguruan tinggi, mereka masih kurang terwakili dalam posisi seperti rektor, dekan, atau pemimpin proyek penelitian besar. Dengan menciptakan kebijakan yang mendukung peningkatan representasi perempuan di posisi strategis, perguruan tinggi dapat menjadi contoh nyata bagi organisasi lain dalam mempromosikan kesetaraan gender.


Langkah-langkah untuk mencapai kesetaraan gender di perguruan tinggi dapat dilakukan melalui berbagai inisiatif. Pertama, penting untuk memastikan adanya kebijakan anti-diskriminasi yang tegas dan sistematis. Kebijakan ini harus mencakup perlindungan terhadap pelecehan seksual dan diskriminasi yang merugikan perempuan atau kelompok gender lainnya. Kedua, institusi perlu menyediakan program mentorship dan pelatihan kepemimpinan khusus untuk perempuan, guna membantu mereka menghadapi tantangan di lingkungan akademik dan profesional. Ketiga, perguruan tinggi harus mengintegrasikan isu kesetaraan gender ke dalam kurikulum mereka. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya kesetaraan, tetapi juga membangun budaya inklusif yang dapat bertahan dalam jangka panjang (Al-Amhar et al., 2022).


Keberhasilan dari kebijakan kesetaraan gender di perguruan tinggi sudah terbukti di berbagai negara. Di Swedia, misalnya, program afirmasi gender di bidang sains dan teknologi telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang mengejar karier di bidang tersebut. Di Indonesia, beberapa universitas mulai menerapkan langkah serupa dengan memberikan beasiswa khusus untuk perempuan di bidang teknik, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Upaya seperti ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender bukanlah hal yang mustahil, asalkan ada komitmen kuat dari semua pihak. Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan inovasi harus memimpin perubahan ini dengan menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil.


Kesetaraan gender di perguruan tinggi bukan hanya tentang memberikan hak yang sama bagi semua individu, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik. Perguruan tinggi, sebagai pusat pendidikan dan inovasi, memiliki peran kunci dalam memastikan setiap individu, tanpa memandang gender, dapat mengakses kesempatan yang setara untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi. Dengan mendukung kesetaraan gender, kita memastikan bahwa seluruh potensi manusia dapat diberdayakan secara maksimal, menciptakan manfaat yang signifikan tidak hanya bagi individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan (Yang et al., 2024).


Sebagai penutup, perguruan tinggi yang mendukung kesetaraan gender menjadi lebih inklusif dan mampu mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Dengan memberikan akses yang sama kepada semua gender, institusi ini memungkinkan terbentuknya lingkungan akademik yang kaya akan perspektif dan inovasi. Penelitian menunjukkan bahwa keberagaman gender di ruang akademik menghasilkan solusi yang lebih kreatif dan holistik. Dalam konteks penelitian dan pengembangan, keterlibatan perempuan, misalnya, telah terbukti memperkaya pendekatan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, teknologi, dan sains sosial, menciptakan produk dan kebijakan yang lebih relevan dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun