Mohon tunggu...
Afiyah Farin
Afiyah Farin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Katakan di Waktu yang Tepat

29 November 2017   16:13 Diperbarui: 29 November 2017   16:20 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pluralism.gr

Interaksi sesama manusia tidak lepas dengan adanya komunikasi. Komunikasi yang berupa penyampaian pesan berupa informasi, pendapat, ungkapan, pertanyaan maupun pernyataan. Bentuk komunikasi ada berbagai macam, ada secara lisan maupun tertulis, ada juga yang melalui media elektronik. Secara umum, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikas verbal disampaikan secara lisan sedangkan komunikasi nonverbal disampaikan dengan isyarat atau bisa juga dengan gerak tubuh maupun raut muka. 

Dalam komunikasi unsur yang harus ada adalah pengirim pesan, penerima pesan, dan pesan itu sendiri. Harapan dari adanya komunikasi adalah timbulnya umpan balik dari penerima pesan. Adanya umpan balik dalam komunikasi membuktikan bahwa pesan dalam komunikasi tesebut tersampaikan. Komunikasi lisan tidak harus menerima umpan balik dengan lisan pula, karena  umpan balik sebagai jawaban maupun reaksi bisa berupa gerak tubuh maupun isyarat. Misalnya menanggapi suatu pertanyaan maupun pertanyaan melalui lisan, maka umpan baliknya bisa berupa anggukan kepala yang berarti "Iya" ataupun gelengan kepala yang berarti "Tidak".

Dalam komunikasi verbal utamnaya hal yang penting adalah menerima umpan balik atau respon. Agar memperoleh respon yang diharapkan maka perlu memperhatikan beberapa hal pada lawan bicara, diantaranya adalah sebagai berikut:

Melihat waktu dan tempat saat berbicara

Ketika akan berbicara dengan seseorang utamanya perbincangan penting maka diperlukan waktu dan tempat yang sesuai untuk memulai perbincangan maupu hanya sekedar perkataan singkat. Misalnya, membicarakan hal penting bisa kurang efektif jika dibicarakan di tengah malam ketika orang sedang beristirahat, karena akan mengganggu lawan bicara dan tingkat pemahaman bisa saja berkurang karena lawan bicara antara sadar dan tidak.

Memperhatikan kondisi lawan bicara

Ketika akan memulai atau sedang berbicara dengan seseorang maka perlu memperhatikan kondisi dari lawan bicara, baik itu latar belakangnya maupun kondisi hatinya. Misalnya, ketika berbicara dengan orang yang sedang marah atau sedang sedih maka perlu mengatur pengolahan penyampian kata agar tidak menyebabkan suasana semakin memburuk. Jika hal yang akan dibicarakan tidak harus disampaikan saat itu juga, maka lebih baik menunda penyammpaian sampai saat yang tepat dan kondisi membaik.

Menghindari kata-kata yang bisa menyinggung penerima pesan

Pemilihan kata dalam komunikasi ini harus berhati-hati, jangan sampai menyinggung suatu individu ataupun kelompok tertentu. Kata-kata yang kurang tepat dan bisa menyinggung lawan bicara menjadikan komunikasi kurang efektif.

Menarik lawan bicara

Menarik lawan bicara merupakan cara agar apa yang akan disampaikan bisa diperhatikan dan didengar baik lawan bicara. Penyusunan kata, intonasi maupun ekspresi yang bisa menarik lawan bicara sangat diperlukan sehingga apa yang disampaikan bisa tersampaikan dengan efektif.

Demikian beberapa hal yang bisa diterapkan dalam komunikasi agar apa yang disampaikan tepat sasaran, efektif dan tersampaikan dengan baik sehingga memperoleh timbal balik sesuai tujuan yang diharapakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun