Pendahuluan
Proses self-healing atau penyembuhan diri merupakan perjalanan penting dalam hidup setiap individu, berdasarkan kamus APA (American Psychological Association), healing merupakan sebuah proses atau usaha untuk meringankan suatu penyakit mental atau fisik melalui kekuatan pikiran, biasanya menggunakan metode seperti visualisasi, sugesti, dan manipulasi aliran energi secara sadar. Ini adalah proses di mana seseorang bekerja untuk memahami, mengatasi, dan menyembuhkan luka-luka emosional atau psikologis yang mungkin terjadi dalam kehidupan mereka.Â
Salah satu konsep yang sangat relevan dalam proses ini adalah hubungan antara inner child (anak batin) dan inner adult (dewasa batin). Inner child mewakili sisi emosional dan rentan dalam diri kita, sementara inner adult adalah aspek yang rasional dan bijaksana. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi pentingnya peran inner adult bagi inner child dalam proses self-healing, dengan fokus pada bagaimana keduanya bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan psikologis.
Inner Child: Sisi Emosional dan Rentan
Inner child adalah bagian dalam diri kita yang mencerminkan kenangan, perasaan, dan pengalaman dari masa kecil kita. Dikutip dari Essential Secrets of Psychotherapy yang ditulis oleh A. Diamond Ph. D., "inner child merupakan kumpulan dari peristiwa yang baik dan buruk yang telah dialami seseorang dimasa kecil yang membentuk bagaimana kepribadian mereka hingga dewasa". Ini adalah aspek yang penuh emosi dan sering kali rentan terhadap luka dan trauma. Inner child mencerminkan kebahagiaan dan kegembiraan, tetapi juga rasa takut, ketidakamanan, dan kerentanan yang mungkin kita alami saat masih anak-anak. Ini adalah bagian dalam diri kita yang berharap untuk dicintai, dipahami, dan diberi perhatian.
Inner Adult: Sisi Rasional dan Bijaksana
Inner adult, sebaliknya, mewakili aspek yang lebih dewasa dalam diri kita. Menurut Paresky (2017) "Inner Adult bagian dari diri kita yang pada akhirnya kompeten, sukses, kuat, hidup, dan puas. Ketika kita sudah dewasa secara kronologis, inilah Diri Sejati kita---siapa kita sebenarnya". Ini adalah bagian dari diri kita yang berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Inner adult bertugas untuk memproses informasi secara objektif, membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang masuk akal, dan mengendalikan tindakan dan reaksi kita dengan bijaksana. Ini adalah bagian yang mengatur dan mengawasi inner child, membantu mengevaluasi realitas secara objektif.
Hubungan Inner Child dan Inner Adult
Keseimbangan antara inner child dan inner adult adalah kunci untuk menjalani hidup yang memuaskan. Ini adalah proses yang melibatkan pengakuan dan penghormatan terhadap pengalaman masa kecil kita, sekaligus membiarkan inner adult mengambil kendali. Kita dapat memelihara inner child kita, memperbaiki luka-luka emosional yang mungkin ada, dan pada saat yang sama, menjalani kehidupan dewasa dengan penuh tanggung jawab.
Dalam perjalanan ini, kita dapat memahami bahwa inner child kita adalah bagian tak terpisahkan dari diri kita yang membawa kekayaan kenangan dan emosi. Inner adult kita adalah panduan yang membantu kita menjalani hidup dengan bijak. Keduanya saling melengkapi, dan ketika mereka bekerja sama, kita dapat meraih keseimbangan dan kedamaian dalam diri kita.
Bagaimana Inner Adult Membantu dalam Self-Healing
Kasus: Mengatasi Trauma Masa Kecil
Seorang individu mungkin memiliki pengalaman trauma masa kecil yang menyebabkan rasa takut dan ketidakamanan yang mendalam. Inner child mereka merasa cemas dan terluka oleh pengalaman ini. Dalam hal ini, inner adult berperan sebagai berikut: (1) mengevaluasi pengalaman traumatis dengan bijaksana. Mereka membantu individu memahami akar penyebab emosi negatif mereka dan bagaimana pengalaman masa kecil tersebut memengaruhi persepsi dan respons mereka.; (2) mengambil keputusan tentang bagaimana mengatasi trauma tersebut; (3) mengelola emosi mereka seiring perjalanan self-healing.Â
Mereka mengajarkan individu teknik-teknik untuk mengatasi rasa cemas atau ketidakamanan yang muncul saat mereka menghadapi perasaan traumatis; (4) menjadi sumber dukungan yang kuat bagi inner child. Mereka memberikan keyakinan bahwa individu dapat melewati proses self-healing dengan baik, dan mereka tidak sendirian dalam perjalanan ini; (5) memahami diri mereka dengan lebih dalam. Mereka mungkin menyadari pola-pola emosional yang terkait dengan trauma masa kecil mereka, dan ini membantu dalam proses pemulihan.
Kesimpulan
Dalam proses self-healing, hubungan antara inner child dan inner adult adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Inner child mencerminkan sisi emosional dan rentan dalam diri kita, sedangkan inner adult adalah aspek yang lebih rasional dan bijaksana. Inner adult membantu dalam evaluasi pengalaman masa kecil, pengambilan keputusan yang sehat, pengelolaan emosi, pemberian dukungan, dan pemahaman diri yang lebih dalam. Dengan kerja sama yang seimbang antara inner child dan inner adult, individu dapat melangkah maju dalam perjalanan self-healing mereka. Penting untuk diingat bahwa proses ini adalah perjalanan yang unik dan pribadi bagi setiap individu, dan hubungan positif antara inner child dan inner adult dapat menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan kehidupan yang lebih seimbang secara emosional.
Daftar Pustaka
APA Dictionary. (n.d). mental healing. https://dictionary.apa.org/mental-healing Burger, J.M. (2011). Personality. Wadsworth, Cengage Learning.
Kementrian Kesehatan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. (2022, 18 November). Kenal Lebih Dekat tentang Inner Child. Diakses dari https://bemu.umm.ac.id/id/berita/apa-itu-inner-child.html
Diamond, A., Ph.D. (Tahun tidak diketahui). Essential Secrets of Psychotherapy.
Paresky, P. B. (2017, 5 Mei). Finding your inner adult: It's time for your inner child to grow up. Diakses dari https://www-psychologytoday-com.translate.goog/intl/blog/happiness-and-the-pursuit-leadership/201705/finding-your-inner-adult?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Biodata Singkat
Afiyah Hana Khairunnisa atau biasa dipanggil fy merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kelahiran Jakarta tahun 2005. Seorang anak yang sedang mencintai takdirnya dengan meromantisasi hidup selama kuliah di Solo. Memiliki minat dibidang social dan volunteer, dengan mengambil jurusan Psikologi harapannya dapat menjadi Psikologi Muslimah sekaligus aktivis psikologi dengan sudut pandang islam atau menghidupkan eksistensi Islam dalam dunia per-Psikologi-an. Tertarik masuk Yaqeen Institue.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H