Penelitian dari berbagai daerah menunjukkan bahwa siswa di sekolah dasar sering mengalami kesulitan dalam memahami kosakata, struktur kalimat, dan tata bahasa Indonesia. Misalnya, dalam studi yang dilakukan di beberapa SD di daerah terpencil, bahasa Indonesia sering dianggap sebagai bahasa kedua, sehingga penguasaan siswa tidak optimal.
3. Kurangnya Fokus pada Pembelajaran KontekstualÂ
  Penelitian mengungkapkan bahwa metode pengajaran bahasa Indonesia di SD masih cenderung bersifat hafalan daripada berbasis konteks. Akibatnya, siswa kurang terampil dalam menerapkan bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pengaruh Bahasa Ibu atau Bahasa Daerah Â
  Banyak siswa SD yang tumbuh di lingkungan di mana bahasa daerah lebih dominan dibandingkan bahasa Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa peralihan dari bahasa ibu ke bahasa Indonesia sering kali menjadi tantangan, terutama tanpa dukungan metode pembelajaran yang tepat.
Untuk mengatasi pengetahuan bahasa Indonesia yang baik secara luas tentunya perlu disiapkan dengan baik sehingga dapat berjalan dengan baik pula. Adapun caranya dapat dilakukan dengan pemilihan strategi, metode, kemudian kita bisa mengambil dari sumber belajar yang efektif dan evaluasi melalui penelitian. Sejauh mana cara kita dapat memberikan efek baik untuk anak-anak kita, sehingga dapat kita terapkan dikemudian hari.
Strategi Pembelajaran
1. Membaca Banyak: Membaca buku, artikel, dan berita bahasa Indonesia untuk meningkatkan kosakata dan pemahaman (Sudjana, 2019).
2. Menulis Teratur: Menulis paragraf, puisi, atau cerita pendek untuk meningkatkan kemampuan menulis (Hasan, 2018).
3. Berbicara dengan Native Speaker: Berlatih berbicara dengan native speaker atau guru bahasa untuk meningkatkan kemampuan berbicara (Kemendikbud, 2020).
4. Menggunakan Aplikasi Pembelajaran: Menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa Indonesia seperti Duolingo, Babbel (Rahardi, 2020).