Mohon tunggu...
Ainul Firdatun
Ainul Firdatun Mohon Tunggu... Insinyur - Asisten Peniliti untuk SDG6 dan SDG14

Mahasiswa S2 Water Resources Engineering and Management University of Stuttgart

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pentingnya Memahami dari Mana dan ke Mana Sampah Plastik yang Kita Hasilkan

13 Juni 2020   14:26 Diperbarui: 14 Juni 2020   01:47 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laut Indonesia. Lokasi: Labuan Bajo, Flores (dok. pribadi)

Dilaporkan juga bahwa kantor plastik sekali pakai berkontribusi sebesar 16% dari sampah-sampah yang ada di saluran air di Indonesia. Disisi lain sampah botol hanya berkontribusi sebesar 1%. 

Hal ini bisa jadi karena sampah botol diminati oleh pengepul dan pemulung untuk dijual dan didaur ulang. Penggunaan kembali sampah botol plastik menjadi semakin penting karena waktu yang dibutuhkan untuk mendekomposisi sampah botol mencapai 500 tahun.

Hirarki manajemen sampah (Sumber: Wikipedia)
Hirarki manajemen sampah (Sumber: Wikipedia)
Lalu, apakah sudah merasa aman karena sampah botol plastik kita pasti akan terjual atau didaur ulang? Plastik yang didaur ulang tidak bisa memiliki nilai yang sama seperti ketika memproduksi baru. Jika kita ingin membuat botol plastik dari sampah-sampah botol plastik yang dileburkan, kita masih membutuhkan energi tambahan dan bahan-bahan yang nilainya bisa jadi lebih mahal. 

Tentu daur ulang plastik bukan solusi utama dalam menekan jumlah timbulan sampah plastik. Tahap pertama yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin menghindari penggunaan plastik dalam kegiatan kita sehari-hari. 

Kedua, jika kita perlu menggunakan plastik, batasi penggunaannya. Plastik kantong belanja sekali pakai bisa kita simpan untuk digunakan kembali untuk berbelanja. Keputusan untuk membuang sampah plastik adalah pilihan terakhir, jika kita sudah tidak bisa menggunakannya kembali. 

Penting untuk memastikan bahwa sampah plastik yang kita hasilkan dibuang pada tempatnya. Penting untuk kita renungkan bahwa jika kita membuang sampah sembarangan ke badan air, sampah kita akan mencemari perairan kita bahkan sampai perairan di belahan dunia lain. 

Jika sampai termakan binatang laut, artinya kita telah mengambil hak untuk bisa mendapatkan lingkungan yang nyaman bagi binatang laut tersebut.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun