Sepi, itulah yang hanya bisa aku rasakan di malam yang gelap lan tiada suara menyapa.Â
Hanya sanggup untuk mencurahkan isi hati kepada bayangan yang selalu setia menemani di kala nestapa.
Pandangan kalut seakan mengutarakan jiwa yang sedang hampa.
Dikala manusia normal menikmati hidangan bersama keluarga.
Apalah dayaku yang hanya seorang gelandangan jalanan yang tak bisa mencinta.
Beruntungnya daku mempunyai bayangan yang bisa menerima cinta.
Tanpa pamrih dia selalu menemaniku disaat aku butuh cinta.
Jangan salahkan aku bila aku mempercayai fatamorgana.
Dikarenakan tidak ada sesuatupun yang aku miliki selain kebohongan belaka.
Mereka tertawa diatas segala penderitaanku,seakan akan aku hanyalah benalu di pohon cemara.
Tetapi apalah daya, sekarang ku tak peduli dengan perasaan cinta kepada wanita.