Mohon tunggu...
Afiqie Fadhihansah
Afiqie Fadhihansah Mohon Tunggu... Social Entrepreneur -

Seorang yang masih fakir ilmu dan berusaha mencari ilmu dunia dan akhirat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Persepsi yang Harus Diubah tentang Makna "Bekerja"

3 Juni 2017   19:59 Diperbarui: 9 Juni 2017   12:30 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat mengisi acara bertemakan studi luar negeri di Universitas Brawijaya, Malang

Ketika Jono 10 tahun yang lalu  masih merintis usahanya, kebanyakan sekelilingnya malah menyarankanuntuk melamar kerja saja dari pada nantinya ia rugi ijazahnya nggak kepakai atau rugi kuliah mahal-mahal hanya untuk jualan baju di pasar, tanpa memikirkan sejauh mana ia berproses untuk mengembangkan usahanya. Kalau sudah sukses, baru mereka diam seribu bahasa.

Persepsi III: Bekerja hanya untuk cari uang

Persepsi yang terakhir dan sering kita sendiri yang merasa bahwa bekerja hanya untuk cari uang dan nafkah saja. Pendapat itu tak sepenuhnya salah, hanya saja kurang lengkap. Kita diciptakan di bumi ini tentu bukan tanpa alasan, melainkan hanya untuk beribadahTuhan Maha Esa, Allah SWT. 

Jadi bila merujuk hal itu, maka semua yang kita lakukan, termasuk bekerja siang malam, juga semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah, bila Allah mengabulkan doa kita, maka rezeki akan datang pada saat yang tak diduga-duga arahnya, terutama yang berwirausaha, tiba-tiba saja kita mendapat rezeki nomplok hari ini yang biasanya belum pernah sebanyak hari ini dan sebagainya. Namun ujian terbesar manusia adalah saat ia dicukupkan segalanya, apakah masih tetap mengharapkan-Nya atau lupa bahwa semua Allah lah yang memberi.

Maka sebagai hamba-Nya, jangan jadikan pekerjaanmu menjadi penghambatmu dalam beribadah, justru dengan kita bekerja banting tulang, maka semakin khyusu’ ibadah kita, karena semakin tinggi ilmu yang kita peroleh, maka semakin menunduk dan menganggap bahwa kita masih fakir ilmu.

Jadi, ketiga persepsi yang sudah saya bahas di atas memang perlu diluruskan dan dilengkapi, bukan hanya dari satu sisi, namun sisi-sisi lain harus kita pelajari, agar jiwa-jiwa anak muda kita bukan hanya sekadar mengejar cita-cita bekerja untuk meraih gaji tinggi saja, atau hanya memiliki cita-cita sebagai PNS, pegawai bank dan lain sebagainya namun tak sesuai dengan impian besarmu. Terus berkarya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun