Mohon tunggu...
Afin Yuliani
Afin Yuliani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Hobi menulis, merajut, dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Timnas yang Main, Saya yang Mulas

17 Mei 2023   08:23 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:32 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat timnas Indonesia main, diam-diam saya merasa mulas (Sumber gambar: YouTube/Official RCTI)

Sudah lama rakyat Indonesia memimpikan emas dari cabang sepakbola di Sea Games. Wajar jika banyak orang berharap Timnas bisa mendapatkannya ketika berhasil mengalahkan Vietnam dan masuk final Sea Games 2023. Bukan hal gampang mengingat lawannya adalah Thailand yang kerap menjadi jawara untuk cabang olahraga sepakbola di Sea Games. Pertanyaan "Bisa nggak ya?" pasti sempat mampir di benak semua orang. Tak terkecuali saya yang diam-diam merasa mulas saat timnas main semalam.

Kemarin malam sambil sentrap-sentrup karena pilek, saya nonton sendirian. Awal-awal masih tenang. Masih duduk di tempat dengan nyaman, tanpa diliputi rasa mulas saat timnas Indonesia berlaga di lapangan. Perasaan ini bertahan hingga Ramadhan Sananta berhasil melesakkan gol ke gawang Thailand. 

Rasa mulas mulai muncul ketika sadar bola itu bundar. Beberapa kali serangan lawan datang, ingin menyamakan kedudukan bikin hati mulai deg-degan. Jangan sampai kebobolan, jangan sampai! Batin saya diam-diam. Hati rasanya lega saat Indonesia berhasil mematahkan serangan Thailand.

Kelegaan menjadi kegembiraan sewaktu gol kedua berhasil merobek kandang lawan dan membuat pasukan Thailand terdiam. Dua kosong untuk Indonesia! Keadaan ini berhasil dipertahankan hingga 45 pertama berakhir.

Paruh kedua, Thailand tampil lebih mendesak. Mereka tentu tak ingin pulang dengan tangan hampa. Apalagi musuhnya adalah Indonesia yang sempat diremehkan. Mereka itu pemenang bertahan, jadi kemenangan itu harga yang tak boleh ditawar.

Benar saja. Thailand akhirnya berhasil memasukkan bola ke gawang Indonesia berkat tandukan Anan Yodsangwal. Membuat kedudukan jadi 2-1, bukan 2-0 lagi. Waduh bahaya ini! Beruntung pasukan Indonesia berhasil mempertahankan diri. Serangan Thailand berhasil mereka halau.

Jelang akhir babak kedua Indonesia sempat melakukan selebrasi. Saya antara bengong dan bingung. Lhoh memangnya pertandingan sudah berakhir? Welaah ternyata belum! 

Yang bikin ngenes setelah itu Indonesia kebobolan. Pemain Thailand Yotsakorn Burapha berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Aduh, lemas rasanya. Terlebih menyaksikan selebrasi pemain Thailand.

Tak lama setelah selebrasi ofisial hingga pemain Thailand di depan bench pemain Indonesia kerusuhan menyala. Beruntung situasi bisa dikendalikan dan keributan pun berlanjut. Dalam situasi ini saya yang merasa mulas cuma bisa berharap semoga setelah ini Indonesia bisa membalasnya dengan gol yang keren.

Akhirnya babak tambahan sepanjang 215.terjadi. Saya yang mulas sempat beralih ke channel lain. Rasanya tidak tega jika sampai Indonesia kebobolan lagi. Namun, sorak-sorai anak-anak yang menonton bola di rumah depan, bikin saya balik nonton bola lagi. Ternyata Irfan Jauhari berhasil menambah gol untuk Indonesia di menit ke-92. Kedudukan berubah, 3-2 untuk Indonesia!

Selebrasi pemain dan ofisial Indonesia di bench Thailand rupanya bikin panas hati. Baku hantam terjadi. Bahkan manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menjadi salah satu korbannya. Di titik ini saya sudah nggak duduk lagi di kursi. Saya maju ke depan sambil berwoi-woi sendirian. Gila! Pertandingan final Indonesia vs Thailand sepanas suhu di oven. Pikir saya sambjl menatap layar televisi.

Setelah pertandingan berhenti sesaat dan membuahkan beberapa kartu merah, pertandingan dilanjutkan. Beberapa kali kesempatan datang, namun pemain Indonesia belum berhasil menyelesaikannya. Saya sampai berdoa di antara rasa mulas "Semoga Indonesia bisa mempertahankan posisi 3-2, jika tak bisa menambah gol lagi".

Menit 107 Fajar Fathur melesakkan si kulit bundar ke gawang Thailand. Kedudukan menjadi 4-2 untuk Indonesia. Saya pun bersorak gembira ditemani tembok-tembok saja. Menit ke-120 Beckham Putra berhasil menambah kemenangan dengan mencetak gol ke-5 bagi Timnas Indonesia U-22.

Diiringi luapan kegembiraan anak-anak yang nobar pertandingan Indonesia versus Thailand, saya mengucap "Alhamdulillah" berulang. Akhirnya Indonesia memenangkan emas dari cabang olahraga sepak bola  di SEA Games 2023 setelah 32 tahun. Bravo Indonesia! Terima kasih sudah memberikan permainan yang luar biasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun