Mohon tunggu...
Afinda CitraUmadanisa
Afinda CitraUmadanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 terhadap UMKM di Kota Blitar

19 Januari 2022   23:07 Diperbarui: 19 Januari 2022   23:20 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap ekonomi, sosial, dan politik. Indonesia yang didominasi oleh Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) perlu memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini karena kontribusi UMKM terhadap pereknomian nasional yang cukup besar. Pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi terus menurun. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami resesi karena adanya pandemi Covid-19.

Salah satu dampak yang disebabkan pandemi di Indonesia saat ini yaitu pertumbuhan ekonomi masyarakat, pertumbuhan ekonomi di masyarakat menentukan bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Di Kota Blitar sendiri, dampak resesi tersebut akan langsung terasa bagi para pelaku usaha, karena dapat menurunkan daya beli konsumen. 

Bahkan, beberapa UMKM terpaksa harus gulung tikar. Kondisi seperti ini tentunya perlu untuk segera diatasi mengingat Kota Blitar yang didominasi oleh keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian daerah.  

Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (UM) telah memberikan pembinaan dan motivasi bagi pelaku usaha mikro dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19. Dengan tujuan supaya para pelaku usaha mikro tetap semangat dan bertahan ditengah pandemi Covid-19. 

Pelaku usaha saat ini harus lebih kreatif dalam membaca peluang usaha. Serta memberikan beberapa pelatihan untuk pelaku usaha mikro. Mulai dari pelatihan design kemasan produk hingga pemasaran online.

Pelatihan pemasaran online pelaku usaha mikro ini dilakukan agar para pelaku usaha mikro tetap bisa memasarkan produknya di tengah fase sulit pandemi Covid-19. Ini merupakan tuntutan di era digital, sehingga para pelaku usaha mikro harus bisa menjajakan hasil produksinya secara online dan memasarkan produksinya lewat media sosial. 

Selain itu, diharapkan pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menularkan ilmunya ke pelaku usaha mikro lainnya. Sebab, jumlah total pelaku usaha mikro di Kota Blitar mencapai 11.243. Pelatihan pemasaran online penting untuk para pelaku usaha mikro di era digital. Para pelaku usaha mikro juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memasarkan hasil produksinya.

Untuk mendukung usaha para pelaku Usaha Mikro (UM), pemerintah menyediakan galeri usaha mikro untuk kegiatan usaha aneka olahan kuliner pelaku Usaha Mikro. Fasilitasi galeri usaha mikro masih melayani take away kepada customer, sebagai solusi dijalankannya protokol kesehatan. Pemanfaatan teknologi informasi ini tercermin pada usaha yang dijalankan, baik untuk penunjang sarana produksi hingga tahapan pemasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun