Mohon tunggu...
Afina Mahardhika
Afina Mahardhika Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Indonesian Studies, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bundu

19 November 2015   18:22 Diperbarui: 19 November 2015   18:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Reina mengambil gadget yang tengah dimainkan Kian dan mengembalikannya padaku. Lalu ia menarik tangan Kian yang ingin menyalamiku. Ia merebut Kian dariku. Kian tidak menolak, ia selalu patuh pada ibunya. Kian melambaikan tangannya padaku sambil tersenyum. Rambut hitam Kian yang panjang tertiup angin hingga aromanya tercium olehku. Aah.. stroberi, baunya nikmat. Andai aku bisa mencium bau ini setiap waktu.

Malam ini aku memimpikan Kian. Ia mengenakan gaun warna biru kesukaannya. Kami berdua tengah berada di taman. Kian berbicara denganku layaknya orang dewasa dalam tubuh gadis berusia lima tahun. Lalu ia menangis dan memelukku begitu erat. Matanya menatapku seakan menginginkan sesuatu.

***

“Gila! Bundu, kau sudah gila!” teriak Reina. “Apa yang kau inginkan dari anakku? Ia baru lima tahun! Kau benar-benar sudah gila!”

Aku terdiam melihat Reina yang tengah mondar-mandir di depanku. Ia seakan mencari sesuatu untuk memecahkan kepalaku.

“Kau harus pergi sejauh mungkin,” ucap Reina.

“Jauh yang kau maksud adalah mati, bukan?”

“Ya, mati.”

“Tapi aku juga tidak mengerti. Kau tidak bisa mengobatiku. Aku sudah hampir mati bahkan setiap kali aku menatap Kian..”

“Hentikan! Jangan sebut namanya! Kau harus pergi.”

“Aku tahu, aku minta maaf,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun