Sementara aku tengah bangganya
Mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Perih datang bergelombang-gelombang menyaksikan Bulik tersungkur mendengar deretan syair lagu itu. Ingin sekali aku turun dan memeluknya, sembari mengatakan kalimat penghiburan yang menenangkan. Namun, bagaimana caranya? Hal itu tak mungkin kulakukan. Keterbatasanku menjadi penghalang.
Tetapi, aku tak kehilangan akal. Masih ada cara lain untuk menyatakan dukungan. Dari balik jeruji, kuperdengarkan suara khasku yang lantang dan nyaring. Berharap Bulik menoleh dan merekahkan senyuman.
Namun Bulik terlampau larut dengan lagu itu. Ia tergugu sewaktu refrain lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna" memenuhi ruangan.
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini