Mohon tunggu...
Puisi

Hewan Siput Memaknai Kehidupan

2 Januari 2017   18:42 Diperbarui: 2 Januari 2017   18:47 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika aku melangkah dengan menggenggam sebuah mimpi
 Terdapat rangkaian kata yang terlontar dari jahatnya peristiwa
 kulihat orang orang asik dengan dunianya
 dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku duduk membayangkan pola rangkaian sebuah harapan
 aku diam dan melihat makna dari sebuah pesan nonverbal
 kulihat orang orang asik dengan dunianya
 dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika esensi sebuah kata pendidikan dalam ilmu terapan
 bukan hanya sebuah omong kosong belaka yang mencemooh dosen tua
 kulihat orang orang asik dengan dunianya
 dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku dilecehkan dengan anggapan bahwa angin akan meniup terbang
 dan dianggap orang yang tak mampu menyampaikan bekal batin
 sebuah bacaan minim sudah mampu menggerakkan logika ekstrim
 dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika aku datang dan saling tegur sapa
 di dalam sebuah kelompok-kelompok kecil yang berdiskusi
 orang-orang membaca, memahami, dan memaknai dari sebuah karya
 dan aku bertanya di fakultas manakah gerangan aku sekarang

Ketika langkah kaki ini menginjakkan suatu jenjang tinggi
 agaknya inilah yang dirindukan bersama,
 saling tegur sapa bukan bukan orang tak sibuk dengan dunianya
 orang yang benar-benar mencari makna sebuah pendidikan
 bukan sekedar materi yang ditonjolkan

 buku yang menjadi tumpuan bukan ajang pamer rak-rak panjang
 dosen yang menjadi panutan bukan bahan lecehan
 mahasiswa sebagai agen perubahan bukan agen keterbelakangan
 inilah cita-cita kita bersama untuk menjadikan karakter sosial
 dan aku menjawab di fakultas inilah aku berada sekarang
Lambat laun siput ini akan mengerti makna kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun