Senior Manager PT Djarum Iskandar, mengatakan pihaknya berharap harga tembakau tetap stabil meski di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk rencana pembelian tahun ini 4.000 ton, tetapi dalam praktiknya bisa lebih. Kemurnian dan tembakau asli Temanggung harus dijaga, supaya kualitasnya akan tetap menjadi andalan tembakau Temanggung, juga semakin kehati-hatian konsumen dalam membeli rokok karena rokok semakin sedikit," ungkapnya.
Kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) di tengah pandemi Covid-19 membuat perokok dihadapkan pilihan sulit. Dengan harga rokok yang makin mahal, mereka harus memilih untuk mempertahankan selera merokok mereka atau beralih ke merk atau cara lain dalam menikmati rokok.
Sebagai catatan, CHT rata-rata naik sebesar 23% pada 2020 dan 12,5% pada 2021. Sementara itu, pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang kehilangan pendapatan atau bahkan kehilangan pekerjaan.
Banyak orang kemudian memilih cara lain untuk menikmati rokok tetapi dengan ongkos lebih murah. Salah satunya adalah dengan tingwe. Tingwe atau nglinthing dhewe (melinting sendiri) adalah proses menggulung tembakau dengan membubuhkan rempah pilihan sendiri.
Adapun Tembakau Srintil dari Temanggung, tembakau dengan mutu srinthil hanya bisa didapat di daearh dengan ketinggian di atas 800 mdpl. Selain itu tembakau dengan mutu istimewa ini bisa dihasilkan jika cuaca selama musim tanam tembakau sangat kering.
Ciri-ciri tembakau dengan kualitas srinthil adalah akan muncul setelah melalui proses pemeraman selama 5 hari. Ditandai dengan warna daun menjadi coklat kehitaman, muncul punthur (hifa jamur berwarna kekuningan), serta mengeluarkan aroma dan cairan seperti alkohol.
Daun tembakau yang menjadikehitaman bukan berarti daun ini membusuk. Akan, tetapi, karakteristiknya seperti itu dan ketika dirajang tidak berserat melainkan menggumpal dan setelah kering warnanya menjadi coklat kehitaman sampai hitam cerah dan mengkilat.
Pada kalangan pembuat rokok kretek, tembakau srinthil tergolong sebagai tembakau "pemberi rasa", sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan jenis lain. Beberapa daerah di Temanggung yang merupakan penghasil srinthil antara lain Legoksari, Losari, Pagergunung, Pagersari, Tlilir, Wonosari, Bansari, Wonotirto, Banaran, Gandu, Gedegan, dan Kemloko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H