Mohon tunggu...
Afika AR
Afika AR Mohon Tunggu... Guru -

Ingin menjadi orang yang bermanfaat. Senang menjadi guru. Dan yang selalu kangen Bandung. http://smallycycle.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di mana Kamu?

1 Oktober 2015   11:23 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:54 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bertemu dengan beberapa orang yang memaksakan cintanya untuk seseorang yang menurut mereka, adalah jodohnya. Sayangnya lagi, orang yang mereka sukai itu sudah menetapkan hati pada orang lain (malah keduanya akan segera menikah). Namun, walaupun orang-orang itu tahu kenyataannya, mereka tetap menuntut agar semuanya berjalan sesuai keinginannya. Nyatanya, keinginan tidak bisa berjalan sesempurna itu.

Ada hati manusia yang tidak bisa dipaksakan. Hati yang bisa menyadari dimana ia menemukan perasaan damai dan nyaman. Hati yang penuh harap agar ia berada di seseorang yang tepat. Ya. Rasa damai dan nyaman itu mahal. Dan tidak bisa diterapkan pada semua orang. Hanya yang beruntung.

Lalu, apa kita harus membiarkan orang-orang itu patah hati?

Patah hati sepertinya bukan sesuatu yang mengenyangkan atau melaparkan. Patah hati justru membuat orang melupakan makanan, mengacuhkan tidur, mengacaukan agenda kerja, dan semacamnya. Yang ada di pikirannya hanya pertanyaan, 'kenapa begini?' atau 'kenapa begitu?' lalu terpikirlah lagi wajah sang pujaan yang sudah meninggalkannya. Mungkin ia akan mengambil tissue dan menangis. Membuang tissue lagi dan menangis lagi.

Ah.

Orang – orang itu, kalau mereka tahu teorinya, mereka tidak akan patah hati.

Allah itu menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ingat. Berpasang-pasangan, ada laki-laki dan perempuan; jodoh. Jodoh masing-masing manusia tidak akan pernah tertukar. Tidak akan pernah. Jika seorang laki-laki sudah berikhtiar memperjuangkan seorang gadis, tetapi gadis itu malah memilih menikah dengan orang lain, berarti gadis itu memang bukan jodoh laki-laki tadi. Dan sebagai manusia yang baik, lapangkan dada; ikhlas. Kelak suatu hari nanti, ada gadis yang lebih tepat untuknya.

Pasti ada jodohnya?

Allah Maha Tahu.

Saya hanya berpikir: sebiasa-biasanya orang, pasti ada orang yang menganggapnya menarik, unik, keren, dan sebagainya. Yang penting....

Yang penting, Tetap perbaiki diri. Instropeksi diri. Tetap berbuat baik. Habluminallah. Habluminannas. Tetap berdoa. Hanya soal waktu, kapan kalian dipertemukan.

Bisa jadi. Jodoh kita itu adalah orang yang sering kita temui sehari-hari. Namun kita hanya saling lempar senyum, ngobrol biasa, dan tanpa disadari, kita menemukan kenyamanan itu satu sama lain. Bisa jadi juga, jodoh kita itu orang asing yang baru kita temui hari ini. Bisa jadi juga, dia adalah orang dari masa lalu yang muncul lagi ke permukaan (hiu?)

Dan sebenarnya kita tidak perlu juga menebak-nebak darimana dia datang. Cukup percaya saja bahwa Allah sudah menyiapkan skenario pertemuan yang indah dan keren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun