Mohon tunggu...
KKN 024 IAIN KUDUS
KKN 024 IAIN KUDUS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kami Adalah Mahasiswa KKN 024 IAIN Kudus yang di tempatkan di desa Klampok, Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan

Pemberdayaan Potensi Desa dan Moderasi Beragama

Selanjutnya

Tutup

Sosok

KKN-MB 024 Napak Tilas #1: Menyusuri Jejak Sang Penangkap Petir

26 September 2024   19:21 Diperbarui: 26 September 2024   19:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PDD KKN-MB 024 IAIN Kudus


Wanita penyusup itu membawa bathok (tempat air dari tempurung kelapa) lalu menyiram batu petir itu dengan air. Gelegar... gedung istana tempat menyimpan batu itupun hancur luluh lantak, oleh ledakan petir. Kanjeng Sunan Demak berkata, wanita intuder pembawa bathok tersebut adalah "petir wanita" pasangan dari petir "lelaki" yang berhasil ditangkap Ki Ageng Selo. Dua sejoli itupun berkumpul kembali menyatu, lalu hilang lenyap.

Versi lain: Pengikatan Petir di Pohon Gandri

Sumber: PDD KKN-MB O24 IAIN Kudus
Sumber: PDD KKN-MB O24 IAIN Kudus
Masih oleh bapak Muhlasin, diceritakan pula versi lain yang menyebutkan petir yang ditangkap oleh Ki Ageng Selo berwujud seorang kakek. Kakek itu cepat - cepat ditangkap nya dan kena, kemudian diikat dipohon gandri, dan dia meneruskan mencangkul sawahnya. Setelah cukup, dia pulang dan " bledheg " itu dibawa pulang dan dihaturkan kepada Sultan demak. Oleh Sultan " bledheg " itu ditaruh didalam jeruji besi yang kuat dan ditaruh ditengah alun - alun.

Banyak orang yang berdatangan untuk melihat ujud " bledheg " itu. Ketika itu datanglah seorang nenek-nenek dengan membawa air kendi. Air itu diberikan kepada kakek " bledheg " dan diminumnya. Setelah minum terdengarlah menggelegar memekakkan telinga. Bersamaan dengan itu lenyaplah kakek dan nenek "bledheg" tersebut, sedang jeruji besi tempat mengurung kakek " bledheg hancur berantakan. 

Sejak saat itulah, petir tak pernah unjuk sambar di Desa Selo, apalagi di masjid yang mengabadikan nama Ki Ageng Selo
Pohon gandri dimana petir yang di tangkap ki ageng selo di ikat masih ada sampai sekarang dan berada tepat di samping makam ki ageng selo dengan dikelilingi pagar besi yang bertuliskan tentang kepercayaan orang jawa bahwa Ketika turun hujan dan banyak petir, mereka berucap "Gandrik anak putune Ki Ageng Selo" lalu mereka akan terhindar dari sambaran petir.

Lemari Api Abadi Dari Petir Tangkapan Ki Ageng Selo

Sumber: PDD KKN-MB 024 IAIN Kudus
Sumber: PDD KKN-MB 024 IAIN Kudus
Masih menelusuri makam Ki Ageng Selo, di sebelah utara makam terdapat lemari kayu yang di dalamnya berisi pelita atau lampu teplok yang konon apinya berasal dari petir yang ditangkap oleh Ki Ageng Selo yang dibuka pada saat ada ritual pengambilan api pada bulan Muharram dan Maulid oleh rombongan dari Keraton Surakarta Hadiningrat.


Bahkan dikatakan bahwa dahulu pengambilan api dilakukan dengan memakai arak - arakan, agar setiap pangeran juga dapat mengambil api itu dan dinyalakan ditempat pemujaan di rumah masing - masing. Api sela itu mencerminkan "asas kekuasaan bersinar ". Bahkan data - data dari sumber babad mengatakan bahkan kekuasaan sinar itu merupakan lambang kekuasaan raja - raja didunia. 

Bayi Ken Arok bersinar, pusat Ken Dedes bersinar, perpindahan kekuasaan dari Majapahit ke Demak diwujudkan karena adanya perpindahan sinar, adanya wahyu kraton juga diwujudkan dalam bentuk sinar cemerlang .Dari pandangan tersebut, api sela mungkin untuk bukti penguat bahwa di desa Sela terdapat pusat Kerajaan Medang Kamulan yang masih misterius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun