Mohon tunggu...
Afif Yuliansyah
Afif Yuliansyah Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Afif Yuliansyah, kelahiran 31 Maret 1996, telah menemukan passion-ku dalam dunia menulis selama 2 tahun terakhir. Mengawali suka menulis baru 2 tahun terakhir. Menulis berbagai genre tulisan, mulai dari novel yang mengisahkan perjalanan kisah ku, cerpen yang penuh makna, hingga artikel blog tentang traveling yang ku tulis di blog ku sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Festival Tabot: Warisan Budaya Bengkulu

21 Januari 2025   20:04 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Duduk Penja (Mencuci Tangan) (sumber foto: RRI)

Foto Event Fesival Tabot
Foto Event Fesival Tabot

Kementerian Pariwisata Indonesia telah mengakui festival ini sebagai salah satu acara budaya terpenting di negara ini, yang semakin memperkuat pentingnya festival ini di tingkat nasional dan internasional. Menggabungkan pengabdian keagamaan dengan perayaan budaya, festival ini telah menjadi tradisi yang unik dan abadi.

Kesimpulan

Festival Tabot di Bengkulu merupakan bukti warisan budaya Indonesia yang abadi. Dengan sejarahnya yang kaya, ritual yang rumit, dan partisipasi masyarakat yang dinamis, festival ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan pentingnya melestarikan dan merayakan tradisi budaya.

Ketika Bengkulu terus menarik perhatian dunia, Festival Tabot adalah contoh cemerlang bagaimana warisan budaya dapat menyatukan masyarakat dan menyatukan dunia dalam perayaan. Dengan memahami dan mengapresiasi Festival Tabot, kita tidak hanya dapat menghormati masa lalu kita, tetapi juga memastikan bahwa warisan budaya unik ini diwariskan kepada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun