Mohon tunggu...
Afifur Romli
Afifur Romli Mohon Tunggu... Guru - Noleki Ilmu

sopo gelem soro bakal nemu kepenak e

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Orangtua dalam Mengawasi Penggunaan Gadget pada Anak

15 Oktober 2019   03:10 Diperbarui: 15 Oktober 2019   03:12 2900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://mubaadalahnews.com/kolom/detail_keluarga/2016-11-01/38

Dewasa ini gadget ( gawai) tidak bisa dilepaskan dalam kebutuhan sehari-hari, baik orang dewasa, remaja, maupun anak- anak mempunyai gadget. Namun penggunaan gadget dikembalikan kepada orang yang menggunakan gadget tersebut,ibaratnya seperti pisau jika digunakan oleh ibu-ibu akan mejadi alat untuk memasak, tetapi jika digunakan oleh penjahat akan mejadi alat kejahatan, maka gadget bisa mendatangkan hal-hal  manfaat bahkan bisa mendatangkan mudharat.

Bagi orang dewasa gadget sangat berhubungan dengan dunia pekerjaan, tujuan dan fungsi utama gadget digunakan untuk alat komunikasi, dengan kemudahan teknologi yang sangat maju, pekerjaan yang semestinya berat bisa dikerjakan dengan ringkas dan efisien dengan bantuan gadget, seperti rapat jarak jauh atau menggunakan grup khusus dalam aplikasi tertentu. Tidak hanya untuk pekerjaan, gadget untuk orang dewasa juga bisa untuk keperluan lain pada umumya.

Berbeda halnya gadget untuk anak remaja, kebanyakan dari mereka menggunakan gadget mereka untuk hiburan ( main game) bahkan sampai lupa tugas utama yaitu belajar. Penggunaan gadget untuk anak remaja mayoritas digunakan untuk bermain game online, bisa game yang dimainkan secara individu maupun berkelompok. Seringkali gadget ini disalahgunakan sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bermain game hingga tingkat candu, bermain game hingga lupa tugas untuk membantu orangtua dll.

Namun ibarat koin ada juga remaja lain yang bisa memanfaatkan gadget untuk menghasilkan uang,seperti membuat vlog, editing video maupun aktiftas lainnya. Hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa, tetapi sulit untuk mendapatkannya. Dibutuhkan skill dan keahlian untuk mencapai tingkatan seperti itu, dengan menghasilkan uang dengan sendiri remaja lebih bisa mengatur waktu supaya tidak melulu melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Sebelum remaja menapaki usianya mereka terlebih dahulu melewati masa anak-anak, masa yang terenak sepanjang hidup, tidak memikirkan hal-hal berat yang ada. Bermain dan bermain hingga puas menjadi kesehariannya. Pada zaman sebelum internet berkembang pesat anak anak lebih banyak memainkan permainan tradisional, yang melibatkan teman teman sebayanya, dari hal kecil ini bisa menumbuhkan jiwa social dalam diri mereka dan akan tertanam didalam alam bawah sadar hingga dewasa nanti.

Lain usia lain cerita, anak anak yang dalam usia perkembangan pada zaman sekarang sudah terjamah dengan gadget, pada usia anak-anak harusnya lebih banyak dijauhkan dari gadget, dan bisa memanfaatkan waktu bermain dengan teman sebaya untuk menumbuhkan rasa empati social, yang hal itu tidak bisa dibangun secara instan. Kita bisa melihat perbandingan anak anak yang tumbuh pada masa lalu dengan masa sekarang, maka sangat terlihat perbedaannya. Peran orang tua atau sebagai stakeholder dalam lingkungan keluarga sangat penting. Berikut ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget untuk anak- anaknya.

          

       a. Memperbanyak komunikasi dengan anak

       b. Membatasi penggunaan gadget

       c. Mendampingi anak anak ketika diberi kesempatan bermain gadget

      d. Mengutamakan dunia nyata daripada dunia internet

       e. Menanamkan prinsip peduli kepada orang lain.

Dengan lima cara tersebut peran orang tua dalam pengawasan penguunaan gadget anak anak bisa dilakukan secara efektif. Orangtua sebagai pembuat kebijakan dalam lingkungan keluarga harus cerdas dalam mengarahkan anak-anak mereka agar sesuai dengan apa yang diinginkan ketika besar nanti. Tentunya setiap orangtua memiliki keinginan yang berbeda-beda, tetapi 5 cara tersebut bisa dijadikan oleh para orangtua untuk mengawasi anak-anak secara umum.

            Kebanyakan orangtua sekarang membiarkan anak-anaknya berlama-lama didepan gadget, padahal perbuatan itu kurang baik untuk dilakukan, di usia yang seharusnya mereka memperbanyak bermain dengan teman justru berefek menjadi anak individualis yang acuh pada orang lain. Efek ini bisa beruntun bila diteruskan, sangat fatal jika orangtua yang seharusnya dipatuhi malah dilawan oleh anak anak ini. Juga berefek untuk masa remaja dan dewasa nantinya. 

            Dengan pengawasan yang dilakukan oleh para orangtua terhadap anaknya yang menggunakan gadget , hal itu bisa meminimalisir hal-hal negative yang tidak diinginkan oleh para orangtua, karena sekali lagi orang tua adalah pembuat kebijakan tertinggi pada tingkat keluarga. Sekian, semoga bermanfaat. Salam literasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun