Gunung Piramid di Kecamatan Curah Dami, Kabupaten Bondowoso, memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki yang mencari tantangan ekstrim. Apa yang membuat Gunung Piramid menjadi salah satu pendakian paling berbahaya di Jawa? Gunung ini dijuluki sebagai "the most dangerous climbing route in Java" karena jalur punggung naganya yang terkenal berbahaya. Jalur ini sangat sempit, hanya selebar 20-30 cm, dan diapit jurang dengan kedalaman mencapai 80-100 meter, membuatnya menjadi medan yang penuh risiko dan membutuhkan keberanian luar biasa. Meskipun tidak terlalu tinggi, medannya yang ekstrem telah menjadikannya salah satu tujuan favorit pendaki berpengalaman.
Gunung ini memiliki tiga pos utama yang harus dilalui oleh para pendaki. Perjalanan dimulai dari batas rumah warga menuju pos 1, di mana jalur relatif landai dengan sisi kanan-kiri berupa perkebunan. Pendakian menuju pos 1 memakan waktu sekitar 15 menit. Setelah itu, pendaki akan menyeberangi aliran sungai kecil yang menjadi satu-satunya sumber mata air selama pendakian. Jalur dari pos 1 menuju pos 2 mulai menantang, melewati hutan lebat dan semak belukar rapat dengan kombinasi jalur menanjak dan landai. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.
Tantangan semakin terasa saat perjalanan menuju pos 3. Jalur yang semakin rapat karena semak belukar dengan tinggi hingga dua meter seringkali memaksa pendaki membawa alat seperti kayu untuk membuka jalan. Pos 3 menjadi batas akhir area perkemahan karena setelahnya tidak ada lagi tempat yang cukup lebar untuk mendirikan tenda.
Namun, tantangan utama Gunung Piramid ada pada jalur menuju puncak. Jalur ini dikenal dengan istilah "punggung naga" karena berupa setapak sempit selebar 20-30 cm yang diapit jurang sedalam 80-100 meter di kiri dan kanan. Terdapat tiga punggung naga yang harus dilalui pendaki, masing-masing dengan tingkat kesulitan tersendiri. Setelah melewati punggung naga, pendaki akan dihadapkan pada "leher naga", trek menanjak curam dengan kemiringan 80 derajat yang mengharuskan pendaki memanjat dengan tangan. Estimasi waktu untuk melewati jalur ekstrem ini adalah 1-2 jam.
Gunung Piramid bukanlah destinasi wisata biasa. Tingkat kesulitan jalurnya membuatnya kurang cocok bagi pendaki awam. Oleh karena itu, pendaki yang ingin mendaki gunung ini harus melapor dan meminta izin kepada warga lokal yang tinggal di kaki gunung. Selain itu, penting untuk membawa peralatan pendakian yang memadai dan menjaga kondisi fisik agar tetap prima.
Di awal jalur punggung naga, terdapat monumen mengenang almarhum Thoriq, salah satu korban keganasan jalur ini. Monumen tersebut menjadi pengingat bagi setiap pendaki untuk berhati-hati dan menghormati tantangan alam. Peristiwa tragis yang menimpa Thoriq tidak hanya meninggalkan duka mendalam tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan saat mendaki gunung ekstrem seperti Piramid.
Keindahan Gunung Piramid memang luar biasa, tetapi medannya menyimpan risiko yang tidak bisa dianggap remeh. Bagi para pendaki yang berhasil mencapai puncak, perjuangan melintasi punggung dan leher naga akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Namun, selalu ingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap pendakian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H