Mohon tunggu...
AFIFUDIN MUSLIKH
AFIFUDIN MUSLIKH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNEJ

Pelaku sejarah, aktor semesta, sutradara diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Program Kampus Mengajar 3 di SDN Sidomekar 01 Kecamatan Semboro Kabupaten Jember

31 Oktober 2022   02:10 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:23 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program tersebut dicanagkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan memberikan kesempatan belajar di luar kelas dengan pengalaman asistensi guru dan tenaga pendidik di tingkat pendidikan dasar. 

Program Kampus Mengajar Angkatan 3 memampung peserta sebanyak 16.757 pada tahun 2022. Peserta yang tergabung merupakan mahasiswa yang berasal dari 500 Perguruan Tinggi dan akan ditugaskan ke 3.000 Sekolah Dasar (SD) dan 900 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sasaran dalam program Kampus Mengajar 3 ini tidak hanya kepada peserta didik saja melainkan juga kepada tenaga pendidik yang ada di sekolah penempatan.

Kampus Mengajar memberikan keluasan berpikir mahasiswa. Mahasiswa dituntut dapat mengamati, adaptasi, dan merencanakan program kerja yang menarik serta memberikan pengaruh baik pada peningkatan mutu sekolah sasaran. Program kerja yang di buat juga harus mengacu pada asapek kondisi dan kebutuhan lingkungan sekolah sasaran. Selain itu aspek kendala dan hambatan yang dihadapi mahasiswa di tengah penugasan juga harus dilakukan perbaikan setiap minggunya.

Program Kampus Mengajar menjadikan suatu tantangan bagi mahasiswa. Pada program ini, diberikan waktu 5 bulan untuk mahasiswa observasi, adaptasi, dan membuat program kerja yang dapat meningkatkan mutu sekolah sasaran. Hal tersebut menjadikan suatu pengalaman serta pembelajaran bagi mahasiswa yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (SKS), sehingga mahasiswa dapat mengkonversi beberapa matakuliah yang ada diperguruan tinggi sebesar 20 sks.

Sekolah sasaran pada kegiatan ini yaitu SDN Sidomekar 01, yang berletak di Desa Sidomekar, Kec. Semboro, Kab. Jember. Letak sekolah ini berjarak 31 Km dari kampus Universitas Jember, dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit.  Penerjunan awal dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2022. Tim melakukan perizinan didampingi oleh DPL dan bertemu dengan guru SDN Sidomekar 01. Kemudian kami melakukan penerjunan secara resmi didampingi oleh DPL dan disambut oleh Kepala Sekolah bersamaan dengan kegiatan observasi awal pada 4 Maret 2022. Pada awal penerjunan kami langsung melakukan observasi dengan melakukan pengecekan disetiap lingkungan sekolah. Adapun observasi awal yang kami temukan yaitu terkait kondisi lingkungan sekolah yang berupa detail gedung, ruang kelas, serta kondisi lingkungan sekolahan.

dokpri
dokpri

Secara detail, situasi lingkungan sekolah mempunyai akses jalan yang mudah karena terletak di pinggir jalan utama desa. Sedangkan area sebelah sekolahan merupakan SMP PGRI 01 Semboro, sehingga lingkungan cukup ramai. Adapun kondisi gedung sekolah cukup baik dan terawat, beberapa gedung juga masih baru dibangun. Jumlah gedung kelas pada sekolah ini terdapat 8 kelas dengan 2 ruang kelas kosong terbengkalai. Pada sekolah ini juga mempunyai lapangan olah raga serta lapangan upacara yang terletak secara terpisah. Selain itu terdapat parkiran guru serta parkiran murid yang terletak secara terpisah sehingga kondisi parkiran cukup luas untuk menampung alat transportasi guru dan murid. Pada sekolah ini juga telah dibangun laboratorium komputer serta ruang perpustakaan. Meskipun ada banyak kekurangan yaitu ruang perpustakaan yang terbengkalai dan banyak buku yang berserakan tidak tertata. Adapun detail lain yaitu WC  guru dan siswa yang terpisah, namun ada beberapa WC yang rusak, dari segi pintu maupun bak airnya.

Lalu, observasi juga kami lakukan pada aspek pembelajaran. Pembelajaran pada sekolah ini dilakukan secara luring atau tatap muka dikarenakan jumlah keseluruhan siswa tidak lebih dari 100 anak. Hal tersebut berdasarkan persyatan yang dikeluarkan pemerintah setempat yaitu pembelajaran dapat dilaksanakan secara luring bila jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran kurang dari 100 anak. Meskipun kegiatan pembelajaran telah dilakukan secara tatap muka, namun penjagaan protokol kesehatan selalu diterapkan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan mengurangi sentuhan antar siswa maupun guru (seperti salaman). Selain itu, kondisi pandemi juga menyaratkan waktu pembelajaran yang harus dibatasi. Kegiatan pembelajaran pada sekolah ini dimulai dari jam 07.00 WIB hingga 10.000 WIB dengan selang waktu istirahat selama 30 menit.

Lalu untuk situasi adaptasi teknologi, para pendidik sangat jarang menggunakan media teknologi dalam proses pembelajarannya. Meskipun beberapa pendidik sudah paham mengenai teknologi seperti Microsoft Power Point dan Word. Dari segi adaptasi teknologi, semua guru telah menerapkan media elektronik berupa platform WhatsApp Grup. Pada pemanfataan teknologi tersebut digunakan oleh para guru khususnya wali murid untuk mengkoordinir kelas seperti penyampaian informasi kepada murid atau wali murid. Namun kekurangannya, masih banyak peserta didik yang tidak memiliki Smartphone.

Terakhir, observasi pada administrasi sekolah. Pada sekolah sasaran, terbilang telah tertib secara administrasi, hal ini karena operator sekolah yang melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Tertib administrasi dapat terlihat di ruangan kantor guru dan ruang kepala sekolah yang tertempel beberapa data administrasi seperti kumpulan data siswa, data diri guru, dan serta data struktur keorganisasian sekolah. Beberapa yang masing kurang yaitu administrasi perpustakaan yang belum terbukukan. Selain itu, beberapa kelas yang baru dibangun masih belum dilengkapi perlengkapan kelas seperti lambang garuda, foto presiden dan wakil presiden, hingga struktur organisasi kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun