Mohon tunggu...
Afif NP
Afif NP Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hebat! Mahasiswa Semarang, Ubah Limbah Jadi Sabun Antibakteri Modern

31 Juli 2018   12:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   12:25 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kulit buah Naga Merah, Jeruk Purut dan Semangka dipandang sebagai limbah organik yang tidak bermanfaat untuk apapun. Ditangan mahasiswa Stifar yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2018 bidang Kewirausahaan dari Kemenristedikti melalui penelitian selama 3 bulan ternyata kulit buah ini positif mengandung Flavonoid, Saponin dan Klrofil yang berdasarkan jurnal dan referensi efektif sebagai penghambat bakteri Stapylococcus aureus pada kulit manusia.

Oleh karena itu, mahasiswa kreatif antara lain Khoirul Abdissabbach (2016), Akhmad Ngafif (2016), dan Qonitatus Sholekhah (2015) dari jurusan S1 Farmasi Stifar Semarang mengubah ekstrak etanol kulit buah Naga Merah, Jeruk Purut dan Semangka sebagai bahan alami antibakteri pada sediaan sabun mandi transparan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umum. Terobosan tersebut tentunya dapat mengubah opini masyarakat tentang limbah kulit buah yang awalnya tidak berguna menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi.

Produk sabun transparan yang diberi nama "SAFITA SOAP" gabungan dari nama ketiga mahasiswa tersebut yaitu Sabbach, Afif dan Qonita sudah teruji di laboratorium mikrobiologi stifar dapat menghambat aktivitas bakteri Stapylococcus aureus. Selain itu mereka juga telah melakukan uji PH sesuai kulit, Uji tingkat penerimaan ke masyarakat melalui angket dan hasilnya dapat diterima dengan baik.

Khoirul Abdissabbach ketua tim tersebut mengatakan karena penelitian tersebut masuk bidang kewirausahaan, Sehingga pada saat ini produk sabun transparan safita soap sudah dalam tahap produksi untuk dijual ke masyarakat. 

Konsumen dapat menemukan produk safita soap di beberapa apotek sekitar kampus stifar dan  dijual secara online melalui beberapa media sosial antara lain instagram, facebook, twitter, blogspot dan gmail. Untuk menunjang hal tersebut lokasi produk safita soap juga sudah terdaftar di google maps sehingga konsumen dapat lebih mudah menemukan apabila ingin membelinya.

Laba yang mereka dapat dengan penjualan sabun transparan safita soap ini mencapai Rp 1.434.000 per bulan. Mereka berharap program ini dapat menginspirasi bagi mahasiswa lain untuk dapat menyalurkan kreatifitasnya menjadi sebuah usaha yang menghasilkan profit yang tinggi. Langkah kedepanya mereka ingin melakukan kerjasama dengan industri farmasi dan dapat mendirikan CV atau PT sendiri ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun