Paradigma integrasi informatika adalah pendekatan yang menggabungkan teknologi informasi dengan nilai-nilai filosofis, ilmiah, dan spiritual untuk menciptakan solusi yang holistik dan bermakna. Dalam tradisi Islam, pendekatan ini dapat dilihat melalui tiga aspek epistemologi utama, yaitu bayani, burhani, dan irfani. Ketiga aspek ini mencerminkan cara pandang yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam memahami dan memanfaatkan teknologi informasi.
Aspek Bayani
Aspek bayani menekankan pada teks dan tradisi, yang menjadi dasar dalam kajian keislaman. Pendekatan ini menggunakan wahyu (Al-Qur'an dan Hadis), kitab-kitab ulama, dan tradisi keilmuan Islam sebagai rujukan utama. Bayani berfokus pada pentingnya penguasaan bahasa Arab, ilmu tafsir, ilmu fikih, dan metode penafsiran tekstual.
Penerapan dalam Informatika
Dalam konteks informatika, aspek bayani diterapkan dengan memanfaatkan teknologi untuk mengakses, menganalisis, dan menyebarluaskan sumber-sumber keislaman secara efektif. Teknologi dapat membantu menyajikan informasi keislaman yang sesuai dengan konteks zaman modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.
Contoh Penerapan:
-Digitalisasi Kitab Klasik
Teknologi Optical Character Recognition (OCR) untuk mengubah kitab-kitab klasik seperti "Shahih Bukhari" atau "Al-Muwatta" menjadi teks digital yang dapat dicari. Hal ini memudahkan akses dan penelitian terhadap sumber-sumber tersebut.
Aspek Burhani
Aspek burhani adalah pendekatan rasional dan ilmiah. Burhani menekankan pentingnya akal dan metode ilmiah dalam memahami fenomena. Pendekatan ini menggunakan data, logika, dan argumentasi untuk mendukung pengambilan keputusan atau memecahkan masalah.
Penerapan dalam Informatika