A. Pengertian Filsafat Progresivisme
Progresivisme merupakan teori yang muncul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional yang selalu menekan kepada metode formal pengajaran.Â
Pada dasarnya teori ini menekankan beberapa prinsip, salah satunya proses pendidikan berawal dan berfikir kepada peserta didik. Menurut pandangan progresivusme proses pendidikan memiliki dua bidang garapan yaitu psikologis dan sosiologis.
Baca juga : Filsafat Pendidikan dan Konvergensi Pembelajaran di Masa New Normal
B. Tokoh-tokoh FIlusuf Filsafat Progresivisme
1. William James
William James berpandangan menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan.
2. John Dewey
John Dewey berpandangan tentang sekolah adalah "Progresivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.
Baca juga : Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pemikiran Filsafat Pragmatisme
3. Hans Vaihinger
Hans Vaihinger berpandangan bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan.
C. Konsep Kurikulum Aliran Filsafat Progresivisme
Kurikulum progresivisme adalah kurikulum yang tidak beku dan dapat direvisi sehingga yang cocok adalah kurikulum yang berpusat pada pengalaman.
Baca juga : Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama
Menurut aliran progresivisme, kurikulum hendaknya :
 Tidak universal, melainkan berbeda-beda berdasarkan kondisi yang ada.
 Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan kebutuhan setiap peserta didik.
 Berbasis pada masyarakat.
 Bersifat fleksibel dan dapat berubah atau direvisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H