Pada tulisan sebelumnya saya telah berjanji untuk membahas Rumusan masalah dalam sebuah riset. "Rumusan Masalah" merupakan definisi permasalahan yang harus yang dipecahkan dalam sebuah penelitian. Tahapan ini adalah yang paling menarik sekaligus paling berbahaya ketika seorang peneliti harus melakukan riset, karena pada tahapan ini kita akan dihadapkan pada banyak sekali fenomena sosial yang terjadi baik yang kita baca melalui media online maupun cetak, melihatnya secara langsung, ataupun merasakannya secara nyata pada kehidupan sehari-hari.Â
Bahayanya adalah dimana kita sering tersesat pada tahapan ini, terjebak pada banyaknya informasi yang diperoleh sehingga merasa semua perlu di teliti namun tujuan utama dalam merumuskan masalah pada sebuah penelitan malah tidak tercapai.
      Rumusan masalah biasanya berisikan "Gap" atau celah penelitian yang kita temukan berdasarkaan analisis yang telah kita baca sebelumnya. "Gap" penelitian sendiri terdiri dari 3 poin utama yaitu Gap empiris dimana kita menemukan perbedaan pengaruh pada setting riset seperti demografis dan geografis.
Gap teoritis dimana peneliti menemukan adanya celah dari sebuah teori sehingga harus diteliti ulang atau dilengkapi menggunakan teori lain, dan Gap metodologis adalah bagaimana peneliti mengembangakn metode penelitian yang baru dimana masalah sosial yang ditemukan ternyata tidak dapat dijawab oleh metode yang sebelunya digunakan. Terkesan rumit ya..? namun tidak semua Gap dalam penelitian harus mencakup ketiganya, cukup pilih salah satu yang sekirainya relevan dengan masalah yang akan kita pecahkan dalam penelitian.
Kembali ke permasalahan utama, yaitu bagaimana seorang peneliti dapat membuat rumusan masalah yang tepat? tentu saja kita harus memahami topik apa yang akan kita teliti dan cara satu-satunya untuk memahami topik tersebut adalah dengan membaca, terutama jurnal-jurnal internasional. pertayaan selanjutnya adalah bagaimana memilih bacaan-bacaan yang tepat..? berikut beberapa tips berdasalakan pengalaman saya melakukan penelitian baik itu skripsi di S1 maupun Tesis di level S2.Â
- Pilih artikel pada jurnal-jurnal yang terindeks pada q1,q2, maupun q3. Usahakan artikel tersebut berumur 1-2 tahun sejak di publis
- Perhatikan isian jurnal, usahakan membaca artikel jurnal yang mencantumkan "Framework Penelitian" (Gambar 1) serta indikator atau item variabel (Gambar 2), khususnya bagi yang berencana meneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini akan mempermudah kita pada perumusan item kuisoner yang akan digunakan untuk collecting data, serta menyusun hipotesis.Â
Â
- Membaca artikel "Systematic Literature Review", artikel ini membantu kita dalam melakukan menentukan arah penelitian yang berpotensi menjadi topik kajian baru di masa pada depan (Gambar 3). Dalam jurnal ini biasanya penulis akan melakukan kajian pustaka dan memetakan tema tema baru dalam penelitian yang dapat digunakan sebagai pedoman riset selanjutnya sehingga kita akan lebih mudah menentukan arah penelitian. Serta menjadi penguat argumentasi ketika terdapat pertanyaan "mengapa anda memilih tema ini?"Â
- Cermati setiap artikel yang dibaca biasanya pada bagian akhir artikel junral terdapat limitasi atau kekurangan pada penelitian, dan saran penelitian lanjutan. Point tersebut dapat kita manfaatkan sebagai jembatan dalam menemukan rumusan masalah pada riset.
Dengan mencermati beberapa hal tersebut peneliti akan lebih mudah dalam melakukan riset semoga informasi ini dapat bermanfaat..Â
Source:Â