Mohon tunggu...
Afif fauzi Rachman
Afif fauzi Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa hukum di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang tahun kedua. Dalam keseharian, saya kerap mengikuti kegiatan yang dapat menunjang keilmuan dan kemampuan di bidang-bidang yang saya minati, yaitu hukum, self improvment, pendidikan, dan olahraga. Selain itu, saya juga bermimpi untuk menjadi pribadi yang berdampak positif bagi banyak orang.

Saya suka mencoba banyak hal baru yang menurut saya memang perlu. Terkait hobi, saya suka menulis, membaca, dan berolahraga. Oh ya, satu hal yang saya senangi juga adalah hukum.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indonesia di Masa Depan: Persoalan SDM dan Mimpi Indonesia Emas 2045

27 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 18 Agustus 2024   11:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari Instagram @afifelfarach_

Persoalan sertifikasi pengajar dan tugas mengajar yang diberikan ke mereka, yang tidak relevan dengan fokus studi adalah permasalahan serius juga. Sederhananya, jika kualitas pengajar kurang baik, apa yang diharapkan dengan metode mengajar dan muatan ajaran yang mereka bawa? Lalu solusinya bagaimana? Ide yang muncul dalam perspektif saya adalah pemerintah andil lebih dalam ke banyak sekolah yang bukan hanya negeri, tetapi juga swasta. Pemerintah memiliki kewenangan dalam mengawas kelangsungan pendidikan di Indonesia termasuk soalan kualitas tenaga pengajar. Jika hal demikian sudah telanjur terjadi, maka solusinya adalah dengan mengadakan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu untuk tenaga pengajar yang belum memiliki sertifikasi khusus. Lalu untuk tenaga pengajar yang diberikan tugas di luar kemampuannya, maka harus diberikan tambahan apresiasi hingga pelatihan lebih juga jika memang masih kekurangan tenaga pengajar. Saya yakin jika tenaga pengajar lebih berkualitas maka kegiatan belajar mengajar (KBM) akan lebih baik, sehingga ilmu yang diserap oleh pelajar akan jauh berkualitas.

Perspektif saya untuk pemerintah dalam mengatasi permasalahan di pendidikan ini sudah cukup. Sejatinya, masih sangat banyak hal yang ingin saya tuangkan, tetapi yang sudah disampaikan di atas tadi telah cukup mendasar untuk dioptimalkan. Berikutnya adalah peranan pemuda dalam menyiapkan SDM dan menyambut mimpi Indonesia emas 2045.

Tanggung jawab pemuda saat ini sangat besar, selain mempersiapkan diri sendiri menjadi berkualitas, unggul, dan siap menjadi penerus bangsa, pemuda juga harus membantu rekan-rekan pemuda yang lain untuk maju bersama. Mari kita anggap hal ini bukan sebagai beban, melainkan tanggung jawab dan keperluan bersama. Bayangkan jika di generasi kita masih banyak yang belum terdidik, maka kejadian serupa saat ini akan terjadi kembali pada masa depan, saat kita memimpin nanti. Tentu kita tidak berharap yang demikian. Maka dari itu, saya rasa perlu untuk kita semua, pemuda saat ini ikut berkontribusi membangun kemajuan bangsa melalui SDM masyarakat Indonesia. Gerakan seperti ini saya sebut sebagai "youth inspiring, youth contributing".

Kira-kira, kegiatan seperti apa yang dapat seorang pemuda adakan? Bukankah kurangnya pengalaman berdasarkan usia dapat menjadi hambatan? Jangan salah. Selama ada niat dan usaha, semua bisa saja terjadi. Saat ini, banyak sekali inovasi kegiatan positif yang dikembangkan oleh pemuda. Pemuda masa kini memiliki sangat banyak potensi dalam dirinya yang tentunya dipengaruhi oleh zaman sehingga fokus yang dapat dikembangkan jugalah banyak. Untuk bidang pendidikan saya mengambil contoh, Belva Devara, pendiri sekaligus Direktur Utama aplikasi bimbel nomor satu di Indonesia, yaitu ruangguru. Saat mendirikan platform itu, ia berusia kurang lebih 30 tahun. Terbilang muda untuk mendirikan program sebesar itu. Di bidang media, khususnya fotografi dan videografi, saya mengambil contoh Urrofi. Dia mendirikan platform belajar fotografi dan videografi bernama URRO Academy di usianya yang masih 20-an. Di bidang kepemudaan saya mengambil contoh Rinaldi Nur Ibrahim, selaku pendiri platform Youth Ranger Indonesia, yang berfokus pada pemberdayaan potensi pemuda di Indonesia. Ia mendirikan Youth Ranger Indonesia pada tahun 2018 di usianya yang masih 20 tahunan. Berarti dalam hal ini, untuk menjadi berdampak bagi sesama, tidak dilihat dengan usia, akan tetapi niat dan usaha.

Dari hal-hal tadi, besar harapan bahwa akan makin banyak pemuda yang berkontribusi untuk sesamanya sehingga mampu menyiapkan SDM yang berkualitas untuk menyambut dan mewujudkan mimpi Indonesia emas 2045 itu. Saya pun memiliki harapan bahwa suatu saat nanti saya bisa menjadi seperti tokoh-tokoh inspiratif yang telah saya sebut tadi, tetapi di bidang yang saya minati dan kuasi, yaitu self development dan hukum.  Dalam benak saya, terbesit ide untuk mengadakan platform belajar dan diskusi mengenai dua hal tadi dengan sistem take and give pada setiap pertemuannya. Semua ini tidak lain untuk mewujudkan mimpi kita bersama, mimpi Indonesia emas.

Jadi, pada setiap mimpi, akan selalu ada halang rintang yang mengadang. Namun demikian, akan selalu ada harapan untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, fokus utama kita bukan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cepat, melainkan bagaimana cara menghadapi masalah dengan sistematis dan menyeluruh. Mari kita libatkan semua pihak dalam mewujudkan mimpi besar ini dengan selalu meng-upgrade diri dan orang sekitar supaya bisa menjadi lebih baik lagi. Terakhir, filsuf Tiongkok, Lao Tzu pernah berkata bahwa Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama. Oleh karenanya, jangan pernah ragu untuk melangkah selama hal itu bernilai positif, khususnya untuk bangsa dan negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun