SMP Islam Bani Hasyim di Singosari, Kabupaten Malang, menjadi pusat kegiatan moderasi beragama yang mengangkat nilai-nilai keberagaman dan keharmonisan umat beragama. Dengan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, acara ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh seluruh santri kelas 9 SMP Islam Bani Hasyim yang menjadikan momen pondok Ramadhan terakhir mereka di sini.
Panitia kegiatan ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang menjalankan Asistensi Mengajar di SMP Islam Bani Hasyim. Acara ini dimulai dengan BTTQ (Baca Tulis Tahfidz Qur'an) yang diikuti oleh para santri. Setelah itu, dilanjutkan dengan Sholat Ashar berjamaah yang menjadi wadah penyatuan hati dalam beribadah. Salah satu sorotan utama dari kegiatan ini adalah kajian Ramadhan dengan tema menarik, yang disampaikan oleh Ustadz M. Bachrom, S.Pd. Dalam kajiannya, beliau menekankan pentingnya rasa syukur dan doa bagi orang-orang yang telah memberikan ilmu. Kitab yang dijadikan rujukan adalah "Ta'limul Muta'allim" yang membahas keutamaan pengagungan seorang murid terhadap ilmu dan ahli ilmu.
Kajian tersebut menjadi sarana pemahaman yang mendalam tentang pentingnya ilmu dan penghargaan terhadap para pendidik. Tidak hanya sekadar penguasaan ilmu, tetapi juga pembentukan akhlak yang mulia menjadi fokus dari pembelajaran di Pondok Ramadhan ini. Selain aspek keilmuan, kegiatan sosial juga turut diperhatikan. Ada kegiatan bagi takjil di sekitar lingkungan SMP Islam Bani Hasyim, yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar. Acara buka bersama pun diadakan setelah Sholat Magrib, yang menjadi momen kebersamaan dan berbagi rezeki.
Di penghujung acara, Ustadz Darul Firmansyah, S.Pd.I juga memberikan pesan tentang pentingnya menuntut ilmu dan memuliakan ahli ilmu. Ini sebagai pengingat bagi semua santri di SMP Islam Bani Hasyim untuk terus meningkatkan pemahaman agama dan menghargai guru/ahli ilmu sebagai penerang jalan.
Pondok Ramadhan SMP Islam Bani Hasyim Singosari, Kabupaten Malang, menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan agama tidak hanya berfokus pada ritual ibadah semata, tetapi juga sebagai sarana memperkokoh persaudaraan, meningkatkan ilmu pengetahuan, dan mengembangkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
penulis: afif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H