Mohon tunggu...
Afifa Ummi
Afifa Ummi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa dari prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam angkatan 23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan yang Mencerahkan

22 Januari 2024   10:16 Diperbarui: 22 Januari 2024   11:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan menurut H.Horne adalah suatu proses untuk mengembangkan fisik dan mental. Dalam arti intelektual, emosional, dan kemanusiaan. Pada tahun 2019 pendidikan fokus dalam program kerja Jokowi setelah pembangunan ekonomi. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, mengatakan "Koalisi Indonesia Kerja (KIK) fokus terhadap sumber daya manusia (SDM)."

Pendidikan yang bermutu sebagai investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia yang terdidik dan berkemampuan berpengaruh terhadap kemajuan sosial, ekonomi, dan politik suatu Negara. Negara-negara dengan populasi terpelajar cenderung lebih inovatif, lebih produktif, dan lebih kompetitif secara global.

Program Indonesia Pintar mencatat tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai pendidikan formal yang memadai. Kementerian Sumber Daya Manusia (Kemenaker) menyikapi permasalahan siklis tersebut dengan aktivasi. Bahkan orang yang tidak memiliki pelatihan formal pun dapat menggunakan keterampilannya untuk menjadi kreatif.

Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebanyak 75.303 anak akan putus sekolah pada tahun 2021. Jumlah anak putus sekolah tertinggi pada jenjang sekolah dasar (SD) sebanyak 38.716 orang. Jumlah anak putus sekolah pada tingkat sekolah dasar mengalami penurunan sebesar 13,02% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, terdapat 44.516 anak putus sekolah pada tingkat sekolah dasar. 

Saat itu, jumlah anak putus sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 15.042 orang. Pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) angka tersebut turun 13,53% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 13.951 orang. Sedangkan pada tingkat sekolah menengah atas (SMA), terdapat 10.022 anak putus sekolah. 

Angka tersebut turun 27,90% dibandingkan tahun 2020 sebanyak 13.879. Selama enam tahun terakhir, jumlah anak yang tidak bersekolah mengalami penurunan. Penurunannya cukup tajam sejak merebaknya pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2020. Meski demikian, angka putus sekolah siswa sekolah dasar (SD) tetap menjadi yang tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.

Kualitas pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Mengapa hal itu terjadi? Karena kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti ruang kelas yang tidak memadahi untuk melaksanakan pembelajaran. Pendidikan didukung dengan ruang kelas yang bersih dan nyaman. Fasilitas seperti meja, kursi, dan bahan ajar menjadi nilai tambah dalam kulatitas pendidikan. 

Pendiri utama ilmu pendidikan adalah John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika abad ke 20. John Dewey menekankan pentingnya pembelajaran berdasarkan pengalaman dan pendekatan terhadap realitas pendidikan. Adapun teori konstruktivisme yang dikembangkan oleh Jean Piaget. 

Menurut beliau belajar adalah suatu proses aktif dimana setiap individu memperoleh pengetahuan dan pemahaman melalui pengalaman langsung dengan dunia di sekelilingnya. 

Teoribehavioris Ivan Pavlov dan B.F. Skinner mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendidikan. Teori ini menekankan belajar sebagai respons terhadap rangsangan eksternal dan penguatan positif atau negatif. Pendekatan ini membuka jalan bagi strategi pengajaran yang menggunakan penghargaan dan hukuman untuk memotivasi siswa.

Kemajuan suatu bangsa tergantung kepada masyarakat yang mendapatkan pendidikan. Dengan berkembangnya masyarakat, pendidikan mulai diarahkan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan. Masyarakat membangun sistem pendidikan untuk kualitas layanan pendidikan secara merata. Tenaga pendidik dalam membimbing masyarakat harus menyampaikan hal yang positif.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun