Erma Wahyu Mashfufa dan Tim: Menguak Hubungan Kopi dan Hipertensi
Malang, 2021 -- Di sebuah ruangan sederhana di Universitas Muhammadiyah Malang, Erma Wahyu Mashfufa dan timnya berdiskusi hangat tentang hasil penelitian terbaru mereka. Erma, seorang akademisi dari Departemen Keperawatan Komunitas, memimpin penelitian ini dengan semangat besar untuk memahami kebiasaan konsumsi kopi di masyarakat Indonesia dan dampaknya pada tekanan darah, terutama pada penderita hipertensi.
"Kopi adalah bagian dari budaya kita," ujar Erma sambil tersenyum ketika berbicara dengan timnya. "Tapi bagaimana dampaknya pada kesehatan? Itu yang harus kita teliti."
Tim di Balik Penelitian
Bersama para peneliti muda seperti Nur Melizza, Anggraini Dwi Kurnia, dan Yoyok Bekti Prasetyo, Erma memulai studi ini dengan desain cross-sectional. Mereka melibatkan 36 responden dari wilayah Puskesmas Dau, Kabupaten Malang. "Kami ingin tahu, apakah kebiasaan minum kopi benar-benar memengaruhi tekanan darah, terutama pada mereka yang sudah memiliki hipertensi," tambah Anggraini, salah satu anggota tim.
Mencari Jawaban dari Data
Setiap pagi, Erma dan tim berkumpul untuk menganalisis data. "Hasilnya cukup menarik," kata Yoyok. "Mayoritas responden mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang, tetapi itu cukup untuk meningkatkan tekanan darah mereka."
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan tekanan darah, dengan koefisien korelasi sebesar 0,424. Ini berarti semakin sering seseorang mengonsumsi kopi, semakin tinggi kemungkinan tekanan darah mereka meningkat.
"Temuan ini menunjukkan pentingnya kesadaran tentang konsumsi kopi, terutama bagi mereka yang berisiko," ujar Erma.
Percakapan Tentang Tantangan
Ketika ditanya tentang tantangan penelitian, Erma tertawa kecil. "Tantangan terbesar adalah meyakinkan responden untuk berpartisipasi," katanya. "Banyak yang berpikir, 'Ah, ini hanya soal kopi, tidak penting.' Tapi setelah kami jelaskan dampaknya pada hipertensi, mereka akhirnya mau."