Mohon tunggu...
Afifatus Sholikhah
Afifatus Sholikhah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi Manajemen Fakulatas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Mareketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Rumah Pribadi Naik, Apakah Menaiki Tangga Properti Menjadi Lebih Sulit?

23 Agustus 2023   08:37 Diperbarui: 23 Agustus 2023   09:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rumah123.com/

Dengan naiknya harga rumah pribadi, menaiki tangga properti menjadi lebih sulit. Fenomena ini telah menjadi kenyataan di banyak pasar perumahan di seluruh dunia. Kenaikan harga rumah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan populasi, peningkatan permintaan, keterbatasan lahan yang membatasi pembangunan, dan faktor ekonomi makro seperti tingkat suku bunga dan inflasi.

Pertama-tama, kenaikan harga rumah menyulitkan aksesibilitas perumahan bagi banyak orang, terutama mereka yang berada pada kisaran penghasilan menengah ke bawah. Membeli rumah pribadi menjadi lebih mahal dan menyebabkan kesulitan bagi calon pembeli untuk mengumpulkan uang muka yang cukup dan memenuhi persyaratan pembiayaan yang ketat.

Selain itu, kenaikan harga rumah juga berdampak pada harga sewa properti. Ketika harga rumah meningkat, pemilik properti biasanya akan menaikkan harga sewa untuk mencerminkan nilai aset mereka. Akibatnya, orang yang tidak mampu membeli rumah juga menghadapi kesulitan dalam menemukan perumahan yang terjangkau untuk disewa.

Tidak hanya itu, kenaikan harga rumah juga dapat menyebabkan "krisis perumahan", di mana kelompok masyarakat rentan, seperti generasi muda, keluarga muda, atau pekerja berpenghasilan rendah, terjebak dalam lingkaran sulit untuk memiliki atau menyewa properti. Ini berdampak pada stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Selain dampak sosial, kenaikan harga rumah juga berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ketika sejumlah besar pendapatan keluarga dialokasikan untuk membayar harga tinggi rumah, konsumsi domestik dapat menurun, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait perlu mencari solusi inovatif. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

  1. Kebijakan perumahan yang berpihak pada masyarakat rentan, termasuk program subsidi rumah atau bantuan pembiayaan bagi pembeli rumah pertama.

  2. Peningkatan inisiatif pembangunan perumahan terjangkau dengan mengoptimalkan lahan yang ada dan mendorong perencanaan kota yang cerdas.

  3. Kebijakan regulasi yang efektif untuk mencegah spekulasi properti yang berlebihan dan menjaga stabilitas harga.

  4. Menggalakkan pengembangan pasar sewa yang sehat dan memberikan insentif bagi pemilik properti untuk menyediakan perumahan terjangkau.

  5. Mendorong investasi dalam sektor perumahan yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kesimpulannya, naiknya harga rumah pribadi telah menyulitkan proses menaiki tangga properti bagi banyak orang. Masalah ini memerlukan pendekatan holistik dari berbagai pihak untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan guna memastikan aksesibilitas perumahan yang lebih baik bagi masyarakat secara keseluruhan.

by: Afifatus Sholikhah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun