Mohon tunggu...
Afifatun Azrannissa
Afifatun Azrannissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Aku ini mahasiswa UMM , pada tahu UMM belum..... tahu lah masa enggak ^_^. aku pingin mendaki gunung-gunung yang ada di Indonesia tercinta. hobiku memanah, berkuda, traveling, kuliner. hobi favorit aku yang paling akhir. siapa sih yang gak suka kuliner, iya kan.... Memang baik menjadi *orang hebat*, tapi lebih hebat menjadi *orang baik* :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Memori dan Indera dalam Pembelajaran berdasarkan Perspektif Islam

20 Juni 2021   08:39 Diperbarui: 20 Juni 2021   08:42 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dari tujuan belajar untuk menempatkan manusia pada posisinya yang paling mulia dapat tercapai. Manusia sejak lahir memiliki fitrah (potensi-potensi) yang harus senantiasa dikembangkan. Belajar merupakan media utama untuk mengembangkannya. Proses pembelajaran dilakukan dengan melalui konsep kognitif (tahapan yang bersifat akliyah) sistem  memori sensori baik jangka panjang ataupum jangka pendek sangat berperan aktif dalam menentukan keberhasilan. 

Melakukan kegiatan belajar, terdapat indera penglihat dimana fungsinya untuk menerima informasi visual, dan indera pendengaran berfungsi untuk menerima informasi verbal. Utsman Najati menjelaskan, dalam belajar menurut Islam ada beberapa metode yang bisa dilakukan, antara lain, peniruan, pengalaman praktis (trial and error) dan berfikir.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar  itu sangat penting loh dalam perkembangan manusia, dengan adanya belajar kita lebih sempurna dalam menjalani suatu hal dan lebih membawa kita semakin dewasa. Dalam memori belajar mengajar dalam  islam telah terjadi. Maka demikian tidaklah mengherankan jika ayat pertama muncul tentang membaca (al-alaq 1-5). Dalam pengaruh memori dan indera dalam perspektif islam meliputi 3 metode yakni :

  1. Peniruan
  2. Trial and Error
  3. Dan berfikir.

Dalam metode diatas sangatlah harus dilalui oleh manusia dalam tingatannya. Segala aspek; (kognitif, afektif dan psikomotorik) adalah kesatuan yang sangat integral, maka ketiganya semakin terlibat dalam proses belajar melalui ketiga metode tersebut.

References : 

Pintar, Kelas. 2020. Bagaimana Mata Bisa Melihat Benda?. Kelas Pintar. diakses pada 17 Juni 2021.

Uswatun, N. 2013. Proses Melihat. Prodipa. diakses pada 17 Juni 2021.

Noya, A. 2019. Seperti Ini Proses Mendengar pada Telinga Manusia. AloDokter. diakses pada 17 Juni 2021.

Sakilah. 2015. Belajar dalam Perspektif Islam. Jurnal pendidikan islam,1(1), 156-164.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun