Pagi yang cerah, secerah senyuman yang merekah di wajah-wajah anak-anak desa tempat kami melakukan pengabdian masyarakat dari PMM Bhaktimu Negeri Universitas Muhammadiyah Malang. Pengabdian yang kami lakukan di desa Gumuk-Selorejo-Dau-Malang melihat dari segi tata letak desa yang jauh dari desa-desa yang lain adalah karena kami inigin memetik banyak pengalaman yang tidak biasa. Kami menyadari dengan kondisi desa yang letaknya terlalu sepi dari keramaian kemungkinan satu permasalahan yang akan kami alami yaitu susahnya mendapatkan jaringan internet, juga disamping itu masih adanya pemikiran-pemikiran yang kolot karena berada dalam sebuah desa, kemudian kondisi anak-anak pasti kurang dalam perhatian terhadap pendidikan. Ternyata semua kemungkinan yang kami perkirakan benar adanya, dan kami harus siap menjalaninya karena sudah menjadi resiko dari sebuah pilihan.
Hari-hari yang kami alami selama satu bulan adalah susahnya jaringan internet, sedikit ceirta yang paling mengesankan, ketika kam ke kamar mandi di Rumah Bapak pemilik kontrakan atau posko karena di dalam kontrakan yang kami tinggali tidak ada kamar mandi disana, suatu ketika yang terjadi adalah kami mendapatkan sinyal internet disana. Yang membuat kami tertawa dan pengalaman yang mengesankan, baru kali ini kami merasakan dijalan-jalan desa atau dihalaman kontrakan tidak ada sinyal internet dan ketika tidak sengaja menemukannya atau bisa terhubungnya internet kttika di kamar mandi, dan kamar mandi tersebut tepanya bersampingan dengan Kandang Sapi Bapak pemilik kontrakan. Jadi kan agak sedikit absur gitu ya mainan ponsel disana. Kemudian ada lagi satu tempat di kontrakan yang terhubung dengan sinyal yaitu didepan kamar ke-3 yang itu atap plafonnya bolong dan langsung menembus genteng disamngnya juga terdapat kulkas using yang tidak terpakai biasanya kami namai tempat itu sebagai tempat internet.
Itu sedikit cerita lucu namun mengesankan dari kami. Jadi untuk terhubung ke internet kami harus turun ke tempat yang agak rendah atau biasanya kami memilih untuk ke tempat warung kopi  sekalian cari wifi gratis untuk melakukan kuliah online kami, akan tetapi jika kondisi cuaca tidak memungkinkan atau selesai kegiatan dan belum siap untuk turun maka kami berkunjung kerumah tetangga-tetangga untuk meminta internet wifi untuk kuliah.
Kegiatan kami lebih menekankan pada upaya membantu anak dalam pemahaman pendidikan baik pendidikan sekolah maupun pendidikan non-formal seperti TPQ, kami berupaya mengaktifkan kembali tempat mengaji atau TPQ yang selama ini vakum tidak adanya pembelajaran disana. Suatu hari agar anak-anak ini ketika mai tinggal masih mau melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengaji, dll. Maka kami ingin membuat kenangan dan juga sebagai cara untuk memotivasi, yaitu dengan mengadakan perlombaan juga untuk mengawali tahun 2021 agar kedepannya semakin baik.
Oleh karena itu beberapa lomba kami adakan yang pertama, Lomba Memakan Krupuk, yang kedua yaitu Lomba Mewarnai, yang ketiga Lomba Kekompaan Dalam Mendapatkan Karet, dan yang terakhir yaitu Lomba Tebak Kata. Disamping lomba-lomba tadi kami juga meberikan perminan-permainan (Ice Breaking) yang lain untuk menambah kesemangatan. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir. Karena usaha kami dalam hal tindakan ini yaitu baik juga dibarengi dengan usaha untuk memberikan pegangan tangan, yaitu Hadiah.
Terimakasih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H