Entahlah memang egoisme pemeluk agama di Indonesia ini cukup menghawatirkan dan menyedihkan. Bagaimana bisa kasus penggerebegan di Serang itu masih saja jadi bahan perdebatan sampai mengkomparasikan dengan ini dan itu :((
Berikut kutipan salah satu status yang mengomentari hal itu:
[Kerusakan Logika Berpikir] Sebelum Ramadhaan jg ada penggusuran kawasan pasar ikan oleh Satpol PP, atas perintah Pemprov Jakarta. Ingat?
 Demi kepentingan apa (siapa)? Alasan ibadahkah? Bukan! Demi Tuan yg punya korporasi properti podomoro group.
 Padalah Keputususan PN Jakarta jelas menyatakan Pemprov Melanggar hukum dlm kebijakan Reklamasi.
 Bayangin berapa Keluarga yg terlunta2 krn digusur. Mata pencaharian dirusak, nelayan sulit melaut.Katanya toleransi& HAM.
 Tapi para TEMAN Liberalis+media
 pada kemana ya? Kenapa beritanya sepi?
 Kemana kawan2 para pahlawan yg terlihat sangat gagah& penduli dgn kasus di Serang?Nanti2 ada perda larangan prostitusi juga dibela lagi dg dalih toleransi& HAM.
Masih ngaku adil dlm pikiran?
 Lagi-lagi ‪#‎StandarGanda
Well... saya memang perlu untuk menarik nafas panjang dulu untuk terus melanjutkan tulisan ini dan menyampaikan opini saya untuk ini. Entah pun kemudian akan dituduh berpola pikir liberal atau semacamnya :(
Pertama, saya ingin mengutip dulu tweet GusMus berikut:
Puasa-puasamu sendiri, kok minta bantuan pengusaha warung. Minta bantuannya, maksa lagi. 😄
Yap.. saya sangat sepakat dengan Gusmus, kenapa ibadah harus dijadikan alasan untuk menyengsarakan org lain? lagi pula penyitaan makanannya (notabene modal usaha) itu samasekali gak perlu kan? itu aja siih... kenapa sampai 200jt uang terkumpul untuk bantu korban di serang adalah juga sekaligus sebagai bentuk kepedulian muslim yang dewasa untuk memperbaiki citra islam yang jadi terkesan egois itu di bulan sucinya ^^
Btw, berkah siii buat si ibuu dapet duit 100jt nomplok XD... sepertinya berkah baginya setelah didzalimi om om satpol PP, hehehehe
Sedangkan kenapa untuk pasar ikan jakarta gak banyak yang tergerak? karena sudut pandang lainnya justru melihat, kasihan kalau warga Pasar ikan masih tinggal disitu terapung-apung dengan kekumuhan dan resiko jakarta tenggelam di masa yg akan datang juga memang pertimbangan yang nyata, sehingga mereka memang lebih baik pindah, agar lokasi tersebut bisa dijadikan tanggul (bukan apartemen/ hotel)... pun banyak fasilitas dari pemerintah buat mereka di tempat baru (rusun), Bis gratis, KJS, KJP, lahan bermain yang luas, tempat yang bersih, nampak hidup baru yang lebih baik pun menjadi cita-cita yang realistis dan sangat dapat terwujud di tempat barunya ini.
Dan yaaa.. kalau memang sudah ada keputusan PN yang menyatakan bahwa sikap pemerintahan jakarta salah siih kan berarti kita tinggal tunggu sanksinya... tapi kalau kita kemmbali ke soal resiko jakarta yang akan tenggelam itu memang sudah diprediksi dari lama.Â
Justru kalau para warga pasa ikan ini tak pindah resiko juga... pada akhirnya mereka memang harus pindah, entah karena inisiatif sendiri, digusur satpol pp ato kegusur air laut, itu malah resiko tidak ada ganti rugi dari pemerintah atau pun bantuan tempat tinggal baru seperti rusun-rusun yang nyaman ituuu hhheÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H