Tahun 2014, gegap gempita pemilihan presiden RI begitu menarik perhatian. yang tadinya sering tak peduli dengan ribut-ribut dapur politik, mulai sibuk berkomentar. keberadaan sosial media begitu terasa berdampak tak hanya dikehidupan sosial antara individu, tapi juga berkembang pada kehidupan sosial berbangsa.
Ketidakpedulianku mulai terusik ketika menemukan sesosok calon presiden yang sulit bagiku menemukan berita baik tentangnya saat itu. padahal sebelumnya sosok ini begitu dikagumi berkat prestasinya memimpin daerah, sehingga terpilih di dua periode kepemimpinannya.
Teman-teman sosial mediaku, juga teman kampusku, mulai ribut mencelanya, katanya sosok ini dungu, tak amanah, robot yang dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok mafia, bahkan tentang agama dan suku nyapun diributkan, saat itu... dipermulaan aku masih hanya mengerutkan dahi, pura pura tak peduli tapi mencoba mencari sudut pandang lain. aku hanya bingung, kenapa begitu banyak keburukan dalam diri seseorang??? apa iya orang ini sedemikian rusaknya?
Kebiasaanku untuk selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang berbeda, justru akhirnya menemukan semua yang terbalik dari berita-berita buruk yang beredar.
Kumulai dari sosoknya yang dulu pernah memimpin sebuah daerah, menelusuri apa yang telah dia perbuat dan apa menurut warganya tentangnya, yang kutemukan hanya hal positif.
kulanjutkan dengan melihat sosoknya, begitu polos, begitu ramah, begitu dicintai, dan memiliki keluarga yang penuh kehangatan. laluuu, semakin bingunglahku dibuatnya dengan artikel-artikel yang beredar. kenapaa tak sesuai???
tak henti kucoba lanjutkan untuk melihat artikel-artikel yang beredar, lalu aku meyadari sesuatu... ada yang janggal dari semua yang menyebar berita buruk tentang sosok ini, semua rata-rata blog yang tak bertuan, ataupun website yang juga tak jelas kredibilitasnya. laluu bisa semasif itu beritanya, kuduga banyak akun-akun sosial media yang sengaja menyebar luaskan dan lalu disebarluaskan oleh para pemilik akun sosial media yang dibuat takut oleh artikel tersebut dan merasa artikel ini akan bermanfaat bagi teman-temannya.
Karena masif nya berita ini justru dipercaya lingkunganku.. rasa pedulikupun terpanggil dan dengan sukarela aku tangkis semua berita dengan memperlihatkan prestasi sosok ini dimasa sebelumnya punmelogikakan apa yang menurutku tak logis dari cerita-cerita miring tentangnya.
Tak kuakui sosok ini sebagai sosok yang paling baik, tapi dia sosok yang baik.. dan hari ini aku bisa tersenyum dan pun punya jawaban tentang soalku "kenapa tak pernah dibantahnya berita-berita buruk itu???"...
Aku belajar darinya, dalam lumpur sekotor apapun, permata tetaplah bernilai tinggi dan akan tetap berkilau. dan memang, tak perlu menjelaskan apapun pada orang yang membencimu karena ia akan tetap membencimu, begitupun pada yang mencintaimu.
Dan sebenarnya, aku hanya kasian.. pada mereka para pembenci. Tanyaku:
Apa tak lelah memelihara rasa benci yang sebenarnya hanya tercipta dari ketakutanmu yang kau sendiri yang buat? hehehe
Indahnya Indonesia kini, sosok ini dan para pembantunya yang merupakan manusia2 terpilih membangun indonesia dan menjaga harga diri Indonesia dengan ketulusan mereka.
and now as what I always say.. that I'm always the one who will always be a part of this country optimism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H