Mahasiswa kedokteran dan mahasiswa kesehatan lain melakukan aksi simpatik menolak RUU Pertembakauan yang merugikan rakyat di Bundaran HI.
Rancangan Undang-undang (RUU) Pertembakauan akan merusak kesehatan rakyat Indonesia jika disahkan. Oleh karena itu, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) melakukan aksi simpatik menyerukan penolakan terhadap RUU ini. ISMKI mengajak mahasiswa kesehatan lain seperti Persatuan Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) serta mahasiswa lain untuk mengikuti aksi simpatik ini.
RUU Pertembakauan adalah salah satu manifestasi keganjilan yang terjadi di DPR RI. Terdapat indikasi bahwa lembaga negara pembuat undang-undang ini mendapatkan titipan dari industri tembakau tanpa peduli dengan kesehatan rakyatnya. RUU Pertembakauan apabila disahkan merupakan pengkhianatan wakil rakyat kepada konstituennya.
Pertama, pemerintah tidak perlu menelurkan peraturan khusus untuk produk tembakau. Sudah terdapat UU Pertanian untuk mengaturnya. Dan bahkan peraturan untuk mengatur petani tembakau, yang selama ini digembar-gemborkan sebagai alasan utama dibuatnya RUU ini, sudah tercantum dalam UU no 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Mengapa mereka tidak membuat RUU Perberasan saja yang lebih penting?
Kedua, RUU Pertembakauan jika disahkan akan menghapus PP no 109 tahun 2012 tentang Penanganan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. Konsekuensinya, peraturan untuk melindungi rakyat Indonesia berupa pembatasan konsumsi rokok untuk anak dan wanita, iklan rokok serta kawasan tanpa rokok tidak berlaku lagi. Hal ini akan meniadakan regulasi tembakau yang telah susah payah dibangun. Kesehatan rakyat menjadi taruhannya. Jika RUU Pertembakauan disahkan, jelas sekali bahwa DPR RI tidak lagi memperjuangkan rakyatnya.
Mahasiswa kedokteran dan mahasiswa kesehatan lain mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak RUU Pertembakauan. Acara kami yang terbagi menjadi dua titik mengajak masyarakat yang sedang berolahraga untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan isu pertembakauan.
Seharusnya pemerintah lebih memilih kesehatan rakyatnya, bukan perut-perut gendut pengusaha rokok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H