Mohon tunggu...
Saung Astani
Saung Astani Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPK Ormawa DPM FEM IPB University

Kelembagaan petani muda sebagai pusat layanan pengembangan pertanian unggulan berbasis desa cerdas pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa IPB bersama Saung Astani Desa Benteng Lakukan Perbanyakan PGPR

15 September 2022   15:31 Diperbarui: 15 September 2022   15:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plant Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR) merupakan sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman dan hidup secara berkoloni. PGPR memiliki banyak manfaat untuk tanaman, seperti  memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Selain itu, PGPR juga bisa memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan. 

Foto: PPK Ormawa DPM FEM 
Foto: PPK Ormawa DPM FEM 

Mahasiswa yang tergabung dalam tim pelaksana Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (DPM FEM) IPB University mengajarkan bagaimana metode perbanyakan bakteri PGPR agar dapat dimanfaatkan dalam skala luas. Pelatihan diadakan di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor tanggal 27 Agustus 2022 lalu. Melalui program ini, petani muda dapat meningkatkan pengetahuan mengenai mekanisme perbanyakan dan manfaat PGPR untuk tanaman. "PGPR dapat menjadi solusi mahalnya pupuk anorganik, karena bakteri PGPR mampu meningkatkan kesuburan daerah perakaran melalui bakteri yang mampu mengikat nitrogen di udara" ujar Afif, Mahasiswa tim pelaksana PPK Ormawa DPM FEM.

Menurutnya, apabila petani mampu memproduksi sendiri PGPR maka akan tercipta kemandirian "Petani apabila mampu memproduksi sendiri tentu akan menghemat secara ekonomi dan ketika PGPR diaplikasikan ke tanaman maka hal ini menjadi langkah terciptanya pertanian berkelanjutan," imbuhnya.

Kegiatan ini disambut antusiasme yang tinggi dari petani muda Desa Benteng baik dari segi materi maupun praktik langsung pembuatan PGPR. "Melihat manfaat dari PGPR, ini akan menjadi solusi di tengah pupuk yang mahal dan langka" ungkap salah satu petani muda Desa Benteng.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pemuda dan petani Desa Benteng mampu memahami manfaat dan proses perbanyakan PGPR. Dengan penggunaan PGPR secara masif maka akan mendukung terciptanya pertanian yang ramah lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun