Mohon tunggu...
afif aji prasetyo
afif aji prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

blog pribadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah cinta seorang pangeran di balik perjuangan kemerdekaan

5 Januari 2025   11:59 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar BelakangPada tahun 1920, indonesia Masih merupakan jajahan belanda. Perjuangan kemerdekaan sedang mengalami masa-masa sulit. Di tengah-tengah perjuangan itu, ada seorang pangeran muda bernama Pangeran Surya yang jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Dewi.
perjuangan Cinta dan Kemerdekaan

Pangeran Surya, putra sulung Sultan Yogyakarta, bergabung dengan organisasi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia bertemu Dewi, seorang aktivis perjuangan kemerdekaan yang cerdas dan berani. Mereka berdua jatuh cinta, namun cinta mereka dihalangi oleh perbedaan status sosial dan perjuangan kemerdekaan yang sedang berlangsung.

Pengorbanan Cinta

Pangeran Surya memutuskan untuk meninggalkan kedudukannya sebagai pangeran untuk bergabung dengan perjuangan kemerdekaan. Dewi, yang juga seorang aktivis, membantu Pangeran Surya dalam perjuangannya. Mereka berdua menjadi simbol perjuangan kemerdekaan dan cinta yang tak terpisahkan.

Peristiwa Penting

1. Pangeran Surya dan Dewi memimpin demonstrasi besar-besaran di Yogyakarta pada tahun 1923.
2. Mereka berdua membantu menyebarkan ide-ide kemerdekaan melalui surat kabar dan pamflet.
3. Pangeran Surya menjadi salah satu pendiri organisasi perjuangan kemerdekaan "Indonesia Merdeka."

Akhir yang Tak Terduga

Pada tahun 1925, Pangeran Surya ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Pulau Buru. Dewi, yang sedang hamil, melahirkan anak mereka di penjara. Anak itu bernama Kusuma, yang kemudian menjadi seorang pejuang kemerdekaan seperti orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun