Persaingan usaha yang semakin tinggi dan ketat menjadikan perkembangan usaha bisnis semakin pesat. Para pelaku bisnis berusaha mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan dengan Mengembangkan bisnis tersebut, sehingga dapat memperkuat posisi dalam menghadapi persaingan bisnis dan mencapai tujuan bisnis. Berbagai produk baru  akan mempunyai nilai tambah dan menjadi keuntungan dalam mengembangkan bisnis tersebut. Pelaku usaha harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga dapat menerapkan strategi usaha yang tepat.Â
Dalam hal ini, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi yang melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan oleh semua dosen untag salah satunya pada Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Dengan proposal kegiatan yang telah diajukan oleh Ibu Irda Agustin Kustiwi, S.A., M.A yang memiliki 3 (tiga) anggota antara lain Ibu Dra. Cholis Hidayati, MBA., Ak., CA., CPAI serta 2 (dua) anggota lainnya adalah Mahasiswa, yaitu Afifah Yusfi Rahmalia dan Shofianti Prisilia. Program kerja yang dilaksanakan dalam proposal kegiatan tersebut, yaitu Pendampingan Diversifikasi dan Diversitas dan Diversitas Produk pandan pada Desa Wisata Cupak, Kab. Jombang.
Pendampingan yang dilakukan kali ini secara diversifikasi dan diversitas yang artinya suatu bentuk upaya untuk meningkatkan penjualan dengan menciptakan berbagai jenis produk usaha untuk dikembangkan menjadi pasar baru. Pendampingan ini dapat dilakukan dengan metode pelatihan dan pendampingan, materi penyuluhan tentang pelatihan diversifikasi produk, strategi pemasaran produk, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kapasitas penjualan dan pendapatan usaha. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa konsumen hanya diberikan produk yang sudah ada yang membuat konsumen merasa bosan dengan produk-produk tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk melakukan diversifikasi produk, baik dari sisi keragaman produk maupun harga.
Desa Cupak Memiliki berbagai macam UMKM, salah satu diantaranya adalah UMKM Pandan milik Ibu Yulis. Produk yang dihasilkan dari anyaman berbahan dasar pandan, yaitu tikar, tas, dompet, tempat tisu dll. Kerajinan anyam merupakan hasil dari proses penyilangan iratan bambu, rotan, atau daun-daunan yang dibentuk sebagai benda fungsional dengan pola tertentu.
Produk-produk tersebut dipercantik dengan berbagai motif dan hiasan dengan cara di lukis atau di jahit. Untuk motif yang dilukis di atas anyaman tersebut para pembeli dapat request atau membeli anyaman yang sudah terdapat motif dan hiasannya. Sedangkan untuk anyaman yang motif dan hiasannya dibuat dengan cara di jahit atau di sulam dengan benang jahit, pengerjaanya pun masih dilakukan dengan cara manual.
Pelatihan dan pendampingan ini dilaksanakan di Balai Desa Cupak yang diikuti oleh ibu-ibu para Pengrajin UMKM Pandan. Dengan adanya program dana hibah pengabdian kepada masyarakat, kami berupaya untuk memberdayakan UMKM Pandan dengan memberikan mesin jahit untuk dapat mempermudah  pembuatan motif dan hiasan pada produk anyaman dari pandan tersebut. Serta dengan adanya pelatihan dan pendampingan dapat mengembangkan keahlian serta kemampuan para pelaku UMKM Anyaman Pandan dalam memperbaiki kualitas produk, meningkatkan kapasitas usaha, meningkatkan kemampuan tenaga kerja.
Hasil penelitian dan wawancara ini didapatkan dari observasi dan survey langsung di Desa Cupak bersama bapak/ibu Dosen Akuntansi Untag Surabaya serta warga Desa Cupak Sebagai Pelaku Usaha  UMKM Pandan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H