Apa Yang Hilang Saat Ramadhan Ketika Sudah Beranjak Menjadi Mahasiswa
Ramadhan kali ini terasa berbeda karena ini adalah ramadhan pertamaku menjadi mahasiswi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Saya sebagai orang asli Jogja juga merasakan ada yang hilang di ramadhan kali ini, selain keadaan yang berubah dari bangku sekolah menengah atas berubah menjadi bangku perguruan tinggi, kerinduan terhadap teman-teman sekolah kini sudah tidak saya rasakan lagi namun di ganti dengan suasana yang baru dengan teman baru di kampus Unisa ini.
Mengingat kembali ramadhan tahun lalu saya lalui dengan waktu yang sangat longgar karena mata pelajaran di sekolah saya ada pengurangan jam belajar yang membuat saya dan teman-teman bisa pulang lebih cepat dan bisa ngabuburit bersama teman-teman kelas. Semenjak menjadi mahasiswi saya merasakan perubahan yang sangat besar terutama dari jam mata kuliah ada yang jam 4 sore, hal yang belum pernah aku rasakan selama bulan ramadhan sebelumnya.Â
Pada ramadhan tahun lalu saya sering menghabiskan waktu sore menjelang buka puasa saya di mashola At Tanwir untuk membantu kegiatan panitia ramadhan disana seperti buka puasa, memperisapkan sholat trawih untuk anak-anak, membantu zakat dan membantu persiapan takbir keliling. Dan ramadhan kali banyak aku habiskan di lingkungan kampus di karnakan jam pulang kuliahku selesai menjelang sore hari.
Banyak suasana yang hilang selama ramadhan ini, dulu waktu masih sekolah menjalani ramadhan sambil kuliah dengan banyak tawa sekarang berubah dengan belajar serius karena mata kuliah yang aku ambil jurusan ilmu komunikasi menuntut saya untuk aktif membaca buku dan public speaking yang baik, itu adalah hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya dan di bulan puasa ini benar-benar melatih kesabaran serta menahan haus yang lebih di bandingkan bulan puasa tahun lalu.
Dari kegiatan sehari-hari banyak sekali yang hilang dan di gantikan dengan kegiatan yang baru, tentunya di sibukan dengan kegiatan di kampus dari sebelumnya yang disibukan dengan kegiatan di mushola dekat rumah. Intensitas waktu bertemu teman dilingkungan rumah juga tidak sebanyak dulu, namun saya jadikan ini sebagai pembelajaran untuk diri saya sendiri bahwa setiap bulan ramadhan ada kalanya saya memulai lembaran cerita baru dengan jalan cerita yang berbeda dari cerita ramadhan saya sebelumnya.
Begitulah waktu tidak selalu sama setiap tahunnya, dan begitulah momen tidak selalu sama setiap tahunnya, ramadhan kali ini memang sangat berbeda, ada banyak kerinduan yang saya rasakan namun itu bukan hal yang harus di sesali, ramadhan kali ini akan saya jadikan sebuah pembelajaran untuk menempa diri saya untuk menjadi lebih baik kedepannya, melatih kesabaran melatih iman dan semakin tekun dalam beribadah.
Afifah Nur Azizah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H