Mohon tunggu...
Afifah Nauffatih
Afifah Nauffatih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unesa

Whatever happens is okay

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Komunikasi Yang Baik Meningkatkan Hubungan Keluarga

5 Januari 2025   02:12 Diperbarui: 5 Januari 2025   02:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga yang sesungguhnya, komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga merasakan ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. Komunikasi dalam keluarga dapat terjadi secara timbal balik dan silih berganti; bisa dari orang tua ke anak; dari anak ke orang tua; dan dari anak ke anak.

Kenapa komunikasi penting dalam keluarga? Komunikasi merupakan fondasi utama untuk membangun keluarga yang sehat, harmonis, penuh kasih sayang dan sejahtera. Tanpa komunikasi yang baik, hubungan keluarga akan menjadi renggang, penuh kesalahpahaman, dan bahkan bisa jadi konflik yang tidak akan pernah bisa diatasi dan terselesaikan. Hal ini dapat menjadikan keluarga bukan lagi tempat yang nyaman untuk berbagi suka dan duka.

Komunikasi yang baik bukan hanya sekedar berbicara namun juga saling memahami, percaya dan mendengarkan dengan baik hingga dapat diterima dengan baik juga. Komunikasi yang positif merupakan komponen dalam resolusi konflik keluarga, membangun komunikasi dan interaksi yang baik antara anggota keluarga akan mempengaruhi pada keharmonisan sebuah rumah tangga. Maka dari itu, komunikasi secara terbuka dengan keluarga merupakan aspek yang sangat penting dalam menjalin hubungan yang harmonis didalam keluarga itu sendiri.

Menurut Qorib et al., (2022) Komunikasi yang efektif dalam keluarga memiliki fungsi sebagai sarana untuk bisa memperkuat  hubungan  secara  emosional, membangun rasa saling pengertian, dan dapat mempererat keintiman antara anggota keluarga, saat komunikasi berjalan dengan baik, anggota keluarga akan merasa didengar, dipahami, dimengerti, dan diterima oleh anggota keluarga lainnya,  hal ini berkaitan dengan terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman untuk setiap individu untuk bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bebas. Menurut Hurlock dalam Tuti Bahfiarti (2016:70) Komunikasi keluarga adalah pembentukan pola kehidupan dalam keluarga dimana terdapat unsur pendidikan, membentuk sikap dan perilaku anak yang berpengaruh pada perkembangan anak. Pola komunikasi keluarga tidak sama dengan pola komunikasi yang digunakan dalam kelompok atau organisasi dan setiap keluarga memiliki pola komunikasi yang berbeda juga, hal ini terjadi karena hubungan antara orangtua dan anak memiliki keragaman yang berbeda-beda. Keterampilan yang harus dimiliki ketika melakukan komunikasi yang efektif adalah keterampilan mendengarkan dan bertanya.

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan. Komunikasi dalam interaksi keluarga yang dianggap penting untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya telah direncanakan dan diutamakan. Komunikasi dikatakan berhasil apabila menghasilkan sesuatu yang diharapkan dan direncanakan tersebut.

Proses Komunikasi Keluarga

Menurut Sven (1988) agar komunikasi yang dilakukan mencapai maksud dan tujuannya maka ketika proses komunikasi keluarga itu berlangsung diperlukan beberapa faktor pendukungnya, yaitu:

1. Sikap saling percaya

Apabila tidak ada unsur saling mempercayai satu sama lain maka komunikasi tidak akan berhasil. Karena, kedua belah pihak dihantui oleh perasaan curiga.

2. Pertalian

Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung.

3. Kepuasan

Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa kepuasan antara kedua belah pihak. Kepuasan ini bisa juga diartikan dengan rasa lega antara kedua belah pihak, apabila isi cerita maupun berita dapat dimengerti oleh pihak penerima cerita maupun berita dan sebaliknya penerima cerita maupun berita mau memberikan respon positif kepada pemberi cerita maupun berita.

4. Kejelasan

Dalam berkomunikasi dibutuhkan kejelasan isi cerita maupun berita itu, tujuan yang hendak dicapai dan kejelasan makna istilah yang digunakan.

5. Dukungan

Situasi keterbukaan belum cukup apabila komunikasi kita berada dalam tekanan dan ketakutan. Apabila akan dikritik dan dicaci maka seharusnya akan segan untuk berbicara. Oleh sebab itu, situsi yang mendukung akan mencapai keberhasilan keluarga.

Komunikasi merupakan cara terbaik dalam mengenal pribadi seseorang termasuk dalam keluarga. Tidak semua orang memiliki komunikasi yang baik dengan keluarganya sendiri. Komunikasi yang baik bukan terbentuk dalam sekejap tetapi, komunikasi yang baik dibentuk dari membiasakan diri ketika masih kecil hingga dewasa.

Cara Menumbuhkan Komunikasi Dalam Keluarga

Adapun beberapa cara untuk menumbuhkan komunikasi dalam keluarga, diantaranya yaitu:

1. Luangkan waktu untuk mendengarkan

Mendengarkan jauh lebih penting daripada berbicara saja, ketika menginginkan komunikasi yang baik dalam keluarga, lebih baik menjadi pendengar. Meluangkan waktu adalah momen terpenting untuk mempererat hubungan dengan keluarga, saling mendukung dan juga menciptakan kenangan bersama

2. Ciptakan kesempatan untuk saling berkomunikasi satu sama lain

Menciptakan kesempatan untuk saling berkomunikasi berati menyediakan waktu dan ruang bagi anggota keluarga untuk berbicara dan mendengarkan. Dengan ini hubungan akan menjadi lebih erat, kuat, pemahaman meningkat, dan masalah dapat diselesaikan dengan baik bukan hanya diselesaikan dengan cepat tetapi juga tepat.

3. Pergi liburan dengan keluarga

Pergi liburan bersama keluarga merupakan cara untuk menghabiskan waktu dengan anggota keluarga dan membuat anggota keluarga semakin dekat satu sama lain. Dengan pergi liburan ini anggota keluarga akan banyak berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain yang akan membuat hubungan menjadi semakin sejahtera.

4. Jadwalkan bersama, waktu untuk berkomunikasi (Kathleen, 2001)

Tiap keluarga wajib mengatur waktu untuk berbicara dan menciptakan sesuatu untuk dibicarakan. Mendorong satu sama lain untuk saling menceritakan tentang pengalaman masing-masing, berbagi cerita juga, berdiskusi maupun bercanda. Pendekatan ini menciptakan kedekatan satu sama lain dan saling pengertian

5. Pertahankan waktu komunikasi setiap hari

Mempertahankan waktu komunikasi setiap hari adalah cara yang efektif untuk memperkuat hubungan keluarga. Konsisten dalam mempertahankan waktu komunikasi ini dapat membangun kepercayaan, menjaga kedekatan, dan memastikan setiap pihak merasa dihargai dan didengarkan juga.

6. Kegiatan bersama

Kegiatan bersama dalam bentuk bermain bersama itu merupakan kesempatan untuk berkomunikasi tanpa suatu tekanan. Kebersamaan keluarga akan memberikan pendapat atau ide, yang akan dapat menumbuhkan hubungan komunikasi keluarga yang baik, seperti piknik, mengunjungi wahana permainan maupun rekreasi keluarga.

7. Memberikan kasih sayang dengan kata-kata mesra

Pernyataan kasih sayang dengan kata-kata berarti mengungkapkan perasaan cinta, perhatian, dan penghargaan melalui ucapan yang tulus. Kata-kata yang penuh kasih sayang akan dapat memberikan rasa nyaman, perasaan diterima oleh keluarga.

Dampak Jika Dalam Keluarga Mempunyai Komunikasi Yang Tidak Baik

            Bagaimana dampak yang ditimbulkan jika di dalam keluarga tidak mempunyai komunikasi yang baik. Ada beberapa dampak yang ditimbulkan jika di dalam keluarga mempunyai komunikasi yang buruk, diantaranya yaitu:

1. Kurangnya pemahaman

Kurangnya komunikasi akan menyebabkan kurangnya pemahaman hingga dapat menimbulkan kesalahpahaman satu sama lain. Anggota keluarga juga dapat salah mengartikan maksud satu sama lain yang dapat memicu konflik.

2. Terjadinya peregangan

Minimnya komunikasi dan tidak saling terbuka dapat menimbulkan hubungan yang renggang antar anggota keluarga.

3. Stress emosional

Ketidakmampuan berbicara atau mendiskusikan suatu masalah maupun hal yang menjadi pemicu konflik dapat menyebabkan perasaan frustasi, marah, kesediham bahkan bisa jadi ke gangguan jiwa akibat terlalu lama dipendam.

4. Kurangnya kepercayaan

Komunikasi yang tidak dapat diterima anggota keluarga akan menimbulkan kecurigaan juga, bisa menyebabkan kurangnya kepercayaan, dan menimbulkan perdebatan.

5. Kesulitan menyelesaikan masalah

Komunikasi yang minim bahkan jarang juga dapat membuat kesulitan dalam menyelesaikan masalah, karena tidak terjalin komunikasi yang baik maka konflik yang ditimbulkan juga sulit diselesaikan.

Keimpulan 

Komunikasi dalam keluarga yang terjalin dengan baik akan memberikan suatu hal yang baik juga kepada setiap anggota keluarga lainnya. Dengan adanya komunikasi, permasalahan maupun konflik dapat terselesaikan dengan solusi yang terbaik. Membiasakan saling menjalin komunikasi walaupun hanya sebentar, beberapa menit, menciptakan  kegiatan yang menyenangkan akan membuat komunikasi dan interaksi dapat berjalan dengan baik, menunjukkan kata-kata kasih sayang akan membuat merasa dihargai, disayang dan menjalin kehangatan didalam keluarga itu sendiri. Komunikasi dalam keluarga dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang saling memahami, mengenal dan mempererat; dan komunikasi yang baik dan efektif akan membentuk kepribadian anggota keluarga terutama anak menjadi terbuka, luwes, dan bersahabat. Sehingga dari situ dapat tercipta suasana yang harmonis dan sejahtera dalam keluarga seperti yang diidamkan semua orang.

https://bk.fip.unesa.ac.id/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun