Mohon tunggu...
Afifah MiftahulJannah
Afifah MiftahulJannah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malaikat Terbaik di Dunia: Ayah dan Ibu

27 November 2023   22:47 Diperbarui: 27 November 2023   23:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Waktu didunia selalu berjalan, tak pernaha ada kata berhenti begitupun dengan kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, waktu hidup di dunia sangat berharga dan lebih baik untu dihabiskan bersama orang yang memang sama bergarganya dengan waktu.  Terkadang kita sebagai manusia atau anak sibuk mencari kebahagiaan di luar rumah, padahal jika seseorang ingin merasakan kebahagiaan di rumah pun juga ada. Orang tua selalu memberikan kebahagiaan untuk anaknya, tak pernah ada kata lelah seklipun.

 Setiap langkah yang kita jalani sekarang merupakan hasil dari kasih saying, dedikasi dan pengorbanan dari dua sosok istemawa bernama orang tua kita, ayah dan ibu. Mereka meupakan malaikat tanpa sayap yang selalu bersedia memberikan cinta, berjuang, menjadi tempat bercerita, berkeluh kesah tanpa memrikan syarakt kepada anak-anaknya.

Ibu yang merupakan sosok tak pernaj lelah memberikan pelukan hangat, usapan halus Ketika anaknya sedang sedih dan butuh sandaran. Pelukannya mengandung kekuatan dan ketenangan hati yang membuat kita nyaman, senyumannya juga teduh penuh kelembutan. Ibu tak pernah Lelah memberikan cintanya kepada anak-anak. Mereka rela melepaskan kenyamanan dan bahkan mengorbankan impian mereka sendiri demi kebahagiaan anak-anak tercinta.

Ayah merupakan pahlawan bagi putri kecilnya, bagi anak-anaknya. Siap siaga membimbing dikala salah arah, menjaga anaknya menemani distiap langkah kaki hidup kita. Tangannya kuat seakan bisa menampung semua beban di pundak. Bapak juga merupak guru bagi anak-anak, mengajarkan bagaimana tentang paitnya hidup, bertahan diatas luka, memberik pelajaran berharga mengenai kejujuran, tanggung jawab, keberanian, keteguhan. Bapak membimbing kita dalam melewati lika-liku kehidupan.

Malaikat tanpa sayap ini tidak hanya memberikan kasih sayang, tetapi juga membangun kenangan yang abadi. Momen-momen bersama mereka, seperti tertawa bersama di meja makan, merayakan keberhasilan, atau sekadar bercengkrama di malam hari, adalah inti dari kebahagiaan hidup. Kita berhutang budi kepada ibu dan bapak atas setiap pelajaran berharga yang mereka berikan. Terima kasih atas kasih sayang tanpa batas, dukungan tanpa syarat, dan doa-doa yang senantiasa melindungi setiap langkah kita.

Sampai saatnya nanti kita juga harus bisa menjadi malaikat bagi ibu dan bapak, mereka yang rela memberikan segalanya maka kita sebagai anak-anaknya juga harus demikian. Kasihi dan sayang orang tua kita, ayah dan ibu seperti mereka menyayangi kita.

Penulis : Afifah Miftahul Jannah dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun