Dewasa ini kajian budaya memegang pengaruh besar dalam perubahan perkembangan zaman. Konsep budaya yang terus berubah ini seiring dengan rekonstruksi sosial pada kajian budaya. Sudah sewajarnya saat usia masih muda, remaja akan terus berevolusi untuk gaya hidupnya. Mereka akan terus mengikuti perkembangan zaman, bahkan generasi muda inilah yang akan mengubah tren menjadi lebih baru lagi dan lagi. Tentunya karena remaja berjiwa muda, mereka akan bersemangat terhadap hal-hal baru yang menarik dan menantang.Â
      Lewat budaya pop inilah gaya hidup generasi muda khususnya mahasiswa banyak memiliki perubahan. Globalisasi serta kemajuan teknologi dan komunikasi adalah faktor utama mengapa budaya pop dapat menyebar dengan cepat di Indonesia. Melalui teknologi seperti televisi, laptop, smartphone dan lain-lain mereka dapat memamerkan seperti tas bermerek, sepatu edisi terbatas, dan koleksi mewah lainnya. Mereka juga akan berkomunikasi dan bertukar pendapat tentang budaya yang populer belakangan ini. Banyak sosial media yang digunakan untuk menyalurkan tren, sehingga remaja khususnya mahasiswa akan tertarik.
      Pengaruh media massa menentukan budaya apa yang akan berkembang di Indonesia. Misalnya adalah yang terjadi pada lingkungan sekitar diri kita sendiri. Seperti lingkungan akademis atau mahasiswa  maupun yang lainnya. Generasi muda sekarang banyak mengadopsi budaya pop yang disebarkan pada media massa sehingga mereka sudah menentukan style mereka sendiri-sendiri yang sesuai dengan keinginan mereka. Sekarang ini dapat dilihat di berbagai aplikasi tag #ootd #outfit dan sebagainya, ribuan bahkan jutaan manusia telah mengeklik tag tersebut. Anak muda biasanya akan berpakaian sesuai dengan apa yang sedang tren. Misalnya, akhir-akhir ini sedang tren pakaian coquette maupun tren pakaian yang serba pink. Banyak mahasiswa yang memamerkan outfit coquette mereka di tag tersebut.
      Style dalam berbicara, style berpakaian, perbedaan selera barang mewah dan barang ekonomis merupakan gambaran budaya pop. Maraknya konser musik juga menjadi tren di kalangan mahasiswa, mereka akan mencari hiburan melalui festival, menonton bioskop, pergi rekreasi bersama teman hal ini tentunya juga dikarenakan perubahan zaman. Budaya pop yang seperti itu dapat meredakan stres mahasiswa yang mungkin sedang dikejar tugas akhir.Â
      Salah satu contoh negatif dari budaya pop adalah kegiatan membolos. Biasanya anak muda berpikir bahwa bolos kelas lebih menyenangkan daripada duduk dikelas mendengarkan materi. Namun, sebenarnya mereka sudah terkena budaya pop yang tidak memiliki manfaat baik.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H