Mohon tunggu...
Afifah Manuhara Putri
Afifah Manuhara Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Halo, aku pohon enfp yang sangat tertarik dengan mbti. Namun, baru-baru ini dikejutkan bahwa aku seorang pohon intp. Sedikit menolak, tetapi benar bahwasannya pohon ini tidak begitu suka dengan pohon lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Pop pada Gaya Hidup Mahasiswa

6 Juni 2024   12:42 Diperbarui: 6 Juni 2024   12:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kajian budaya memegang pengaruh besar dalam perubahan perkembangan zaman. Konsep budaya yang terus berubah ini seiring dengan rekonstruksi sosial pada kajian budaya. Sudah sewajarnya saat usia masih muda, remaja akan terus berevolusi untuk gaya hidupnya. Mereka akan terus mengikuti perkembangan zaman, bahkan generasi muda inilah yang akan mengubah tren menjadi lebih baru lagi dan lagi. Tentunya karena remaja berjiwa muda, mereka akan bersemangat terhadap hal-hal baru yang menarik dan menantang. 

            Lewat budaya pop inilah gaya hidup generasi muda khususnya mahasiswa banyak memiliki perubahan. Globalisasi serta kemajuan teknologi dan komunikasi adalah faktor utama mengapa budaya pop dapat menyebar dengan cepat di Indonesia. Melalui teknologi seperti televisi, laptop, smartphone dan lain-lain mereka dapat memamerkan seperti tas bermerek, sepatu edisi terbatas, dan koleksi mewah lainnya. Mereka juga akan berkomunikasi dan bertukar pendapat tentang budaya yang populer belakangan ini. Banyak sosial media yang digunakan untuk menyalurkan tren, sehingga remaja khususnya mahasiswa akan tertarik.

            Pengaruh media massa menentukan budaya apa yang akan berkembang di Indonesia. Misalnya adalah yang terjadi pada lingkungan sekitar diri kita sendiri. Seperti lingkungan akademis atau mahasiswa  maupun yang lainnya. Generasi muda sekarang banyak mengadopsi budaya pop yang disebarkan pada media massa sehingga mereka sudah menentukan style mereka sendiri-sendiri yang sesuai dengan keinginan mereka. Sekarang ini dapat dilihat di berbagai aplikasi tag #ootd #outfit dan sebagainya, ribuan bahkan jutaan manusia telah mengeklik tag tersebut. Anak muda biasanya akan berpakaian sesuai dengan apa yang sedang tren. Misalnya, akhir-akhir ini sedang tren pakaian coquette maupun tren pakaian yang serba pink. Banyak mahasiswa yang memamerkan outfit coquette mereka di tag tersebut.

            Style dalam berbicara, style berpakaian, perbedaan selera barang mewah dan barang ekonomis merupakan gambaran budaya pop. Maraknya konser musik juga menjadi tren di kalangan mahasiswa, mereka akan mencari hiburan melalui festival, menonton bioskop, pergi rekreasi bersama teman hal ini tentunya juga dikarenakan perubahan zaman. Budaya pop yang seperti itu dapat meredakan stres mahasiswa yang mungkin sedang dikejar tugas akhir. 

           Salah satu contoh negatif dari budaya pop adalah kegiatan membolos. Biasanya anak muda berpikir bahwa bolos kelas lebih menyenangkan daripada duduk dikelas mendengarkan materi. Namun, sebenarnya mereka sudah terkena budaya pop yang tidak memiliki manfaat baik.


           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun