SEMARANG, Srondol Wetan (24/07/2021) Dalam keberjalanan pandemi yang sudah hampir dua tahun ini masyarakat dianggap sudah paham dengan Protokol Kesehatan dasar yang diwajibkan oleh pemerintah yaitu 5M. Meskipun demikian, saat ini angka kejadian COVID-19 masih terus meningkat dengan munculnya gelombang kasus kedua pasca lebaran Idul Fitri 2021. Bahkan pada pertengahan tahun 2021 tepatnya sejak 23 Juni 2021, Indonesia memiliki rekor kasus harian COVID-19 sebanyak 12 kali.
Menurut Kemenko Marves, bahkan selama berlangsungnya PPKM Darurat Jawa-Bali masih terdapat kenaikan kasus yang puncaknya pada tanggal 14 Juli 2021 yaitu sebanyak 54.517 kasus baru perharinya. Tentunya hal ini menjadi persoalan serius dikarenakan tidak semua orang memiliki fasilitas untuk tetap diam diri di rumah dan beberapa orang tetap harus keluar rumah baik itu untuk bekerja maupun urusan mendesak lainnya. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan efektivitas dari protokol kesahatan yang dilakukan, salah satunya adalah memakai masker dengan benar.
Permasalahan bertambah lagi dengan munculnya varian virus Delta yang ditemukan di kebanyakan kasus akhir-akhir ini. Karena hal tersebut, mahasiswi UNDIP Jurusan S-1 Kedokteran bernama Afifah Luthfiana menginisiasi suatu kampanye kesehatan sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro.Â
Afifah membuat sebuah gerakan bertajuk "BenarBermasker! Karena memakai masker saja tidak cukup!" karena menurutnya, pemakaian masker yang tidak diiringi dengan pemilihan jenis masker maupun tatacara pemakaian masker yang benar tidak akan efektif untuk menangkal penularan virus COVID-19 dari manusia ke manusia.
Kampanye ini dibuat untuk memberikan penjelasan lengkap terkait pemakaian masker selama pandemi ke masyarakat terutama warga RW 13 dan 14 Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Warga diberikan edukasi kesehatan mengenai jenis-jenis masker dan tingkat efektivitasnya, kesalahan dalam memakai masker, dan cara menaikkan efektivitas masker bedah dan masker kain menurut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Satuan Petugas COVID-19 Indonesia yaitu dengan menggunakan teknik double-masking dan teknik knotted and tucked.
Selain itu, kampanye ini menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang lain yaitu 5M dan memakai vaksin COVID-19. Jadi, ayo perangi COVID-19! dan jangan lupa untuk menerapkan #BenarBermasker, karena memakai masker saja tidak cukup.
Nama: Afifah Luthfiana Prabarini, S-1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Dosen: Dr. Harjum Muharam S.E., M.E.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H