Yang ketiga adalah menghemat listrik dengan cara mematikan lampu di pagi dan siang hari, mencabut peralatan listrik yang sedang tidak digunakan, dan sebagainya. Penghematan listrik ini bisa menghambat pembentukan gas rumah kaca yang dihasilkan dari setiap pembakaran batu bara, gas alam, dan minyak bumi untuk menghasilkan listrik.Â
Selanjutnya, langkah keempat yang bisa dilakukan adalah menggunakan air secukupnya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa pengambilan air tanah secara besar-besaran menimbulkan penurunan permukaan tanah yang bisa menyebabkan tanah ambles ke dasar bumi.
Langkah terakhir, yaitu konsisten dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil. Energi terbarukan dapat diperoleh dari sumber yang dapat diperbaharui dan jumlahnya melimpah di alam, seperti matahari, panas bumi, air, angin, dan lainnya. Sebagai contoh, laut yang berada di sekitar Jakarta maupun di wilayah lainnya sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut.
Masih banyak hal lain yang bisa mengobati bumi yang sedang sakit ini. Dimulai dari mengubah pola hidup diri sendiri kemudian mendorong orang lain untuk bersama-sama melakukannya. Menyelamatkan bumi berarti menyelamatkan kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Mari sehatkan bumi pertiwi demi kehidupan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H