Peran penting BK di Sekolah
Oleh: Afifah Hidayati, S. Psi.
(Guru Bimbingan Konseling)
Bagi Peserta Didik atau murid, yang sedang menikmati 'bangku sekolah'. Betapa, indah dan senangnya masa-masa yang sedang dijalani ini. Selain masa-masa indah ini dan menyenangkan bagi mereka, perlu juga disadarkan dan diarahkan tentang peran sekolah beserta fungsinya. Agar, peserta didik ini, bisa mendapat manfaat optimal di 'bangku sekolah' ini.
Ada beberapa peran dan fungsi sekolah yang perlu diketahui dan menjadi kesadaran peserta didik sejak awal. Apa saja peran dan fungsi sekolah tersebut? Beberapa literature menyampaikan antara lain; "...Sekolah bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh. Fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya adalah menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan yang cerdas..."
Mengembangkan pribadi secara menyeluruh dalam penjelasan di atas adalah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya. Pertanyaan yang perlu muncul dari dalam diri peserta didik adalah informasi apa yang perlu peserta didik pahami dan ketahui dari tugas dan fungsi sekolah ini? Menilik konsep struktur yang membentuk manusia, kita bisa melihat ada aspek-aspek yang membentuk manusia seutuhnya.Â
Beberapa aspek tersebut antara lain, aspek fisik, pikiran, jiwa dan spiritual. Peserta didik perlu menyadari bahwa dalam proses sekolah, semua aspek itu diupayakan dibangun secara lengkap dan cakupan semua aspek pembentuk manuisa tersebut bisa menjadi sangat luas. Peserta didik juga perlu diberi pengertian bahwa Kurikulum di sekolah juga sangat luas karena memang tujuan umumnya juga luas.
Oleh karena keluasan tersebut, kadang Peserta didik merasa bingung. Sebenarnya mereka lebih cocok dengan pilihan karir yang mana? Meski semua pelajaran yang sifatnya dasar sebenarnya penting namun, ada hal-hal yang bisa dikhususkan dan dikaitkan dengan bakat minat masing-masing peserta didik, inilah tantangan sekolah.Â
Bagaimana mengarahkan peserta didik mencocokan diri dengan banyaknya peluang. Selama pendidikan dasar, semua potensi kita berkembang dengan berbagai kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah namun, di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), ada kebutuhan penting untuk peserta didik yang secara umum mengetahui potensi dirinya dan secara khusus mengetahui bakat dan minatnya.
Ketika bakat dan minat bertemu dalam satu bidang yang digeluti peserta didik, maka mereka dapat menemukan potensi besar yang ada pada dirinya. Hal tersebut bisa dimulai dari pemilihan sekolah lanjutan yang sesuai. Bagaimana sekolah bisa menyesuaikan bakat dan minat peserta didik dengan banyaknya peluang? Itu pertanyaan dasar bagi sekolah dalam fungsinya mengembangkan potensi maksimal setiap peserta didik.
Ada beberapa langkah penting yang perlu sekolah lakukan; pertama, mengarahkan peserta didik menemukan konsep diri. Self-concept atau konsep diri peserta didik perlu dapahami dan dikenali secara tegas oleh peserta didik itu sendiri.Â
Tentu hal tersebut membutuhkan waktu untuk dianalisa; kedua adalah goal-setting, maksudnya adalah peserta didik mulai dilatih membuat "Dream book" nya sendiri (buku impian pribadi tiap diri). Dream book ini  merupakan buku yang memandu peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai impiannya.
Sampai disini peran sekolah sudah mulai jelas, ternyata sekolah perlu membantu masing-masing peserta didik membuat peta jalan menuju impiannya masing-masing. Apa itu peta jalan? Bagaimana memulainya? Mari kita diskusikan bersama.
Dari dua pertanyaan di atas, kita bisa memulai langkah pertama dengan mengarahkan peserta didik menemukan bakat minatnya masing-masing. Tiap orang sangatlah unik dan berbeda, walaupun peserta didik tersebut berusaha meniru seseorang yang mungkin disukai atau orang yang diidolakan, tetap saja ada hal yang sifatnya khusus dari tiap individu.Â
Untuk mendapatkan info dan arahan akurat, peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah kunci dalam membuat peta jalan ini. BK adalah mitra strategis semua peserta didik untuk membuat peta jalan menuju impian terbaiknya. Guru BK berperan dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik agar dapat memahami, memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta menjadi manusia yang mandiri .
Untuk membantu peserta didik dalam memenuhi fungsi sekolah, BK menawarkan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh seluruh peserta didik yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir yang diprogramkan ke dalam empat komponen pelayanan yaitu: komponen program pelayanan dasar, komponen program pelayanan peminatan dan perencanaan individual, komponen program pelayanan responsif, dan komponen program pelayanan dukungan sistem.
Inilah yang perlu sekolah perhatikan secara serius. Mengoptimalkan peran BK sebagai mitra strategis dalam menyusun peta jalan menuju impiannya. Empat bidang layanan BK itu mencakup sisi-sisi utama kebutuhan peserta didik untuk bisa mandiri dan suskes menempuh proses pendidikan di sekolah.Â
Lebih dari itu, peserta didik akhirnya memiliki peta jalan yang ditentukan secara mandiri dengan bantuan dan layanan dari BK tersebut sesuai dengan kemampuan yang miliki, namun fakta di sekolah, sedikit berbeda.Â
Masih sedikit persentase peserta didik yang memaksimalkan mitra strategisnya ini. Masih banyak yang enggan bahkan mirisnya, salah sangka, dengan peran BK di sekolah. Menganggap BK adalah tempat khsusus bagi peserta didik yang bermasalah. Belum lagi pribadi peserta didik yang introvert, membuat hubungan dengan BK menjadi tidak ada.
Apabila hambatan-hambatan tersebut bisa Sekolah atasi, peluang mendekat dan menjadikan BK sebagai mitra strategis dalam merancang masa depan peserta didik terbuka lebar. Tentu, manfaat layanan BK bisa diraih sebanyak-banyaknya, Hubungan dan kedekatan dengan guru BK dan layanannya yang penting.
Untuk hambatan-hambatan waktu dan tempat, sebenarnya bisa dicarikan solusi. Antara lain memanfaatkan teknolgi komunikasi yang makin memudahkan peserta didik untuk berkomunikasi dengan BK secara intensif dan berkualitas.
Sekolah perlu mengupayakan hubungan yang baik antara peserta didik dan BK. Jika itu terjadi, maka, keterbukaan dan informasi yang tepat bisa diberikan. Tantangan, hambatan dan masalah, bisa terdefinisikan dengan jelas.
Sebagaimana kata bijak bestari,
"merumuskan masalah dengan tepat itu sudah separuh kesuksesan di tangan."
Tinggal bagaimana peserta didik terdorong dan termotivasi menjalani proses usaha dan rencana hasil olah pikiran dan dsikusi bersama BK dengan konsisten dan totalitas.
Semoga Sekolah kita bisa optimal dalam menjalankan peran dan fungsinya. Bersama BK yang harmonis dengan peserta didik, prestasi peserta didik bisa makin optimal dan terarah.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H