Mohon tunggu...
Afifah dan Hana
Afifah dan Hana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen Pengampu : Indri Arrafi Juliannisa, S.E, M.E.

Kami merupakan mahasiswi semester 3 Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan di UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Produk Lokal Pendukung Go Green yang Mendunia

28 Oktober 2021   12:23 Diperbarui: 28 Oktober 2021   12:54 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tema : Produk indonesia pendukung go green

Banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi kita merupakan hasil tindakan-tindakan manusia yang tidak mempedulikan lingkungan Kita semua secara sadar atau tidak sadar adalah penyumbang cukup besar terhadap kerusakan bumi, maka kita harus bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan alam dan berusaha untuk mengendalikannya. Salah satu strategi yang dapat dijalankan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan tersebut adalah dengan memperhatikan prinsip prinsip pelestarian lingkungan di dalam setiap kegiatan baik kegiatan yang ada kaitannya dengan bangunan maupun kegiatan yang harus dimulai dari budaya hidup kita sehari-hari dan bagaimana kita kita menciptakan dan memelihara rumah dan lingkungan sehat. Salah satu strategi untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan adalah dengan ikut campur dalam Gerakan Go Green

Go Green sering juga disebut dengan istilah penghijauan kembali. Saat ini, Go Green menjadi kegiatan yang perlu dilakukan oleh banyak orang di dunia untuk menyelamatkan bumi kita akibat pemanasan global dan perilaku manusia yang merusak lingkungan.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh individu-individu maupun perusahaan-perusahaan dalam mendukung Gerakan Go Green. Salah satunya dengan menciptakan inovasi-inovasi dari barang-barang kebutuhan ataupun hal-hal yang menjadi kebutuhan manusia dalam hal sehari-harinya. Salah satunya adalah inovasi dari bahan-bahan bakar yang tidak ramah lingkungan dan juga inovasi barang-barang plastic yang sudah lama menjadi permasalahan dalam hal pemeliharaan lingkungan.

Perlu diketahui jika Indonesia menempati peringkat beberapa negara yang paling banyak dalam hal menyumbang sampah plastik. Permasalahan ini dari tahun ke tahun belum bisa ditemukan solusi yang paling ampuh karena masalah biaya dan lain sebagainya. Misalnya, kita mungkin sudah tidak menggunakan plastik saat membeli barang di supermarket, namun kemasan-kemasan produk masih banyak yang menggunakan bahan plastik. Apalagi kita tidak bisa memaksakan bagi para pedagang kaki lima yang menggunakan plastik karena harganya yang terjangkau.

Nah, ada juga nih beberapa cafe yang mulai menggunakan gelas tumbler sebagai pengganti gelas plastik, dan mengurangi adanya penggunaan sedotan plastik. Beberapa tempat makan juga alih-alih menggunakan styrofoam, mereka menggantinya dengan kemasan berbahan kertas premium.

Selain itu, ada juga beberapa tempat yang tetap menggunakan plastik, namun jenis plastiknya berbeda. Plastik ini akan hancur dan terurai apabila terendam oleh air dalam waktu hanya beberapa menit saja. Plastik tersebut adalah plastik biodegradable yang memang dirancang untuk menjadi lebih tahan lama dan mampu terurai di tanah.

Kita kebanyakan hanya tahu jika beberapa brand asal luar negeri yang memiliki cabang di Indonesia itu telah melakukan upaya Go Green. Padahal ada produk lokal kita yang tidak mau kalah nih. Beberapa produk lokal terkadang memang kurang disorot perhatian banyak orang, padahal mereka juga berupaya untuk berkontribusi dalam gerakan Go Green dengan tujuan menyelamatkan bumi kita ini.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia memaparkan kriteria sebuah produk disebut produk asli Indonesia apabila :

  1. Bahan baku berasal dari produk lokal. 

  2. Diolah di dalam negeri.

  3. Menggunakan merek lokal.

  4. Diproduksi oleh perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemodal lokal.

Berikut ini merupakan produk lokal asal Indonesia yang mendukung Gerakan Go Green

  1. Plepah

Dimulai dari adanya kekhawatiran terhadap banyaknya sampah organic yang dihasilkan tiap individu per harinya, Rengkuh Banyu Mahandaru mempunyai ide untuk menghasilkan produk yang sustainable yang dinamakan Plepah. Produk yang dihasilkan oleh bisnis yang berkelanjutan ini merupakan gabungan dari desain, teknologi, sosial dan lingkungan menjadi inovasi berbasis masyarakat. Plepah ini sendiri merupakan wadah makanan yang diberi sentuhan inovasi dari pemanfaatan plepah pinang, yang mana inovasi ini lebih mengembangkan produk dari sampah organik yaitu hasil hutan bukan kayu.  

Produk ini menjadi alternatif dalam industri f&b, dimana pemakaian plastic dan sterofoam yang selama ini menjadi masalah utama dalam pengemasan dapat digantikan dengan plepah yang mempunyai keunggulan yang sama seperti wadah pengemasan berbahan plastik, plepah dapat tahan terhadap panas  hingga 200 derajat celcius dan juga tahan terhadap air. 

Seperti sebutannya bahwa produk ini merupakan produk ramah lingkungan, plepah dapat terurai secara alami paling lama 60 hari di tanah. Tak hanya itu plepah juga dapat dijadikan kompos yang sangat berguna untuk pelestarian kembali lingkungan kita tanpa mengkhawatirkan adanya pencemaran lingkungan dari penggunaan pupuk kimia. 

  1. Arane

arane ini dimulai dari keresahan Antoni dan Elsen dimana mereka adalah seorang founder Arane yang resah terkait dengan maraknya produk fast fashion yang tidak ramah lingkungan. menjawab kekhawatiran tersebut, mereka menghasilkan produk pakaian ecoprint. selain menghasilkan produk yang ramah lingkungan, Arane juga menggandeng ibu dan teman-teman difabel untuk membuat kain ecoprint. Jadi bisnis mereka ini tidak hanya berdampak baik bagi lingkungan tapi juga masyarakat.

  1. By Binzu

Produk natural tie dye akhir-akhir ini digemari masyarakat sebagai fashion sehari-hari saat di rumah. desain yang di tonjolkan pada produk ini mengarah pada teknik pewarnaan dengan menggunakan bahan baku pewarna alam. By Binzu ini terbentuk tim solid yang akhirnya membuat produk ini mencapai market malaysia dan singapura. Dengan semakin besarnya produk ini, sang owner berharap akan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai produk yang ramah lingkungan dari sisi pewarnaan.

  1. Robries

Usaha ini berada di bidang furniture dari hasil recycle botol plastik, karena kekhawatiran owner akan banyaknya sampah botol plastik yang menjadi masalah bagi lingkungan. Sang owner kemudian melakukan inovasi daur ulang sampah botol plastik tersebut untuk menjadi produk menarik dengan nilai tambah tinggi.

Jadi, dari beberapa produk yang ada diatas kita tahu bahwa produk-produk lokal dari Indonesia sudah mulai berkontribusi dalam gerakan Go Green untuk menyelamatkan bumi kita ini. Produk ini mereka buat awalnya dari kekhawatiran mereka terhadap kondisi bumi yang semakin buruk karena global warming dan ulah manusia. Oleh karena itu, dengan tindakan yang awalnya kecil lalu mulai berkembang dan menjadi produk dengan pasar luar negeri itu membuktikan bahwa Indonesia juga peduli terhadap gerakan Go Green ini meskipun belum bisa maksimal dalam berkontribusi.

Nah untuk generasi kita, itu bisa dijadikan contoh dalam berbisnis. Tidak hanya peduli soal keuntungan yang didapat, tapi kita juga harus peduli terhadap efek yang kita timbulkan dari produksi. Jika kita peduli, maka kita akan memilih bahan yang ramah lingkungan agar bumi ini tetap jadi tempat yang layak untuk dihuni kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun