Mohon tunggu...
Afifah Fadhilah Saniy
Afifah Fadhilah Saniy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Afifah

Meraih Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kehidupan Berorganisasi

9 Maret 2022   07:46 Diperbarui: 9 Maret 2022   07:55 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua yang terlalu otoriter dapat menjadi suatu momok bagi anggota dan organisasi tersebut, karena setiap perintah yang diberikan harus selalu dipatuhi, setiap pengambilan keputusan, peraturan, kebijakan, ataupun segala hal yang terkait organisasi. Hal ini tentu akan merugikan bagi para anggota, karena mereka tidak dapat mengemukakan pendapat dan pemikiran mereka, karena pemimpin yang menuntut untuk menjalankan keputusannya sepihak. Sehingga, organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya dan tujuan untuk mencapai kepentingan bersama tidak tercapai, karena terkesan bahwa pemimpin yang melakukan segala halnya demi dirinya sendiri diatas kepentingan organisasi. Serta, koordinasi yang dilakukan kepada anggotanya kurang baik sehingga jalannya organisasi tidak terstruktur dengan baik dan dapat menimbulkan berbagai masalah baru. 

 Solusi yang dapat diambil terhadap pemimpin yang terlalu otoriter adalah berani mengambil sikap dalam mengajukan keluhan terhadap pemimpin tersebut, berkomunikasi bersama para anggota dengan pemimpin, bahwa tidak hanya pendapat dan perintah dari pemimpin yang akan langsung didengan dan dilaksanakan, tetapi banyak pendapat, saran, gagasan, dan pemikiran anggota lain yang ingin dicurahkan demi kepentingan bersama organisasi. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka kinerja anggota suatu organisasi mungkin akan menurun karena mereka merasa pendapat dan pemikiran mereka tidak akan didengar.

Padahal organisasi ini memiliki tujuan dalam mencapai kepentingan bersama-sama yang bukan hanya dapst diwujudkan oleh satu orang, tetapi seluruh yang ada dalam organisasi tersebut bekerja sama dalam memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin membuat organisasi tersebut menjadi lebih baik dan dapat memperoleh kesepakatan dan tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Jadi, yang paling penting dalam hal ini adalah komunikasi, supaya pemimpin juga lebih sadar ternyata cara yang dilakukannya selama ini kurang tepat, dan kedepannya lebih bisa untuk mendengarkan, mengayomi, dan mengoordinasi para pendapat anggotanya sebagaimana tugas dari ketua yang seharunsya.

 Selain permasalahan yang telah disebutkan di atas, biasanya permasalahan yang sering muncul pada saat pelaksanaan program kerja. Biasanya jika kurangnya koordinasi antara penanggung jawab program kerja dengan anggotanya, maka program kerja yang akan dilaksanakan akan kurang maksimal dan dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap peninjauan lebih lanjut program kerja tersebut. Biasanya tugas yang dilaksanakan tidak sesuai dengan job desknya masing-masing atau malahan banyak anggota dan pantia yang menangani dua tanggung jawab, dimana salah satunya harusnya bukan dia yang menanganinya. Tentu hal ini akan menimbulkan kekacauan terhadap pelaksanaan kepanitiaan program kerja tersebut.

 Solusi yang dapat diberikan terhadap hal tersebut, yaitu ketua organisasi bisa mengevaluasi secara rutin, dalam hal ini bisa dilakukan rapat rutin dalam menilai progress baik program kerja yang sedang dilaksanakan, atapun yang memegang tanggung jawab terhadap tugas tersebut, sehingga tidak ada hal yang dianggap kurang dan program kerja ini bisa dilaksanakan dengan lancar, juga untuk lebih percaya kepada sesama anggota terhadap tugas yang diberikan.

 Selain dari yang telah disebutkan diatas, tentu masih banyak masalah-masalah atau persoalan yang sering terjadi dalam organisasi. Tetapi, terlepas dari itu tentu akan selalu ada solusi yang dapat diberikan dalam menangani permasalahan yang akan ada. Kita tidak dapat mencegah masalah itu timbul, tetapi dengan adanya hal ini bukan malah akan menyebabkan perpecahan terhadap sesama anggota organisasi, melainkan dapat menjadikan kebersamaan dan kekompakan terhadap sesama lebih erat.

Kembali lagi bahwa untuk menjadikan organisasi menjadi sukses, tidak terlepas dari peran dan kerja sama antara sesama angggota dalam organisasi dalam memberikan yang terbaik dari diri mereka masing-masing. Jika kita sudah memilih untuk bergabung dengan organisasi tersebut, maka berikanlah yang terbaik dari diri kita untuk pengembangan organiasi yang kita jalani. Serta, dengan bergabung di suatu organisasi, bukan malah akan membuat kita untuk melupakan akademik kita, malahan banyak wadah dan sarana yang dapat membuat kita menanmbah wawasan dan pengetahuan, serta berprestasi setelah bergabung dalam organisasi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh dari bergabungnya kita ke dalam organisasi, yang tentunya akan berguna bagi diri kita sendiri di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun