Mohon tunggu...
Afifah Amani
Afifah Amani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kemajuan 1% lebih baik daripada tidak sama sekali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Teknologi dalam Penyebaran Ekstremisme Agama di Indonesia

24 November 2024   20:50 Diperbarui: 25 November 2024   06:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2.Ketidakadilan ekonomi dan sosial. 

Faktor lainnya yang mendorong dapat dilihat melalui kemiskinan, ketimpangan strata sosial dan ketidakpuasan masyarakat. Kelompok radikal ini dapat memanfaatkan hal tersebut untuk bergabung dengan pola pikir mereka. Peran teknologi juga perlu diperhatikan, khususnya dalam media sosial yang dapat memikat para pengguna untuk mendengar dan mempercayai hanya dengan apa yang mereka dengar tanpa mengalami atau mengetahui dengan valid kejadian yang sebenarnya. 

3.Pengaruh global 

Teknologi juga memudahkan kita untuk mengetahui dengan cepat apa yang terjadi di luar sana. Seringkali kelompok radikal yang melihat adanya gerakan jihad di luar negeri dapat mempengaruhi mereka untuk bergerak di Indonesia. 

Adanya ekstremisme agama di Indonesia ini kerap kali menyasar pada masyarakat yang mudah terpengaruh, khususnya anak muda. Anak-anak muda zaman sekarang sangat mengetahui seluk beluk teknologi dan manfaatnya dalam mempermudah pekerjaan. Namun, kurangnya kemampuan mereka memilah dan memilih informasi yang benar, kadang membuat anak-anak muda ini mudah terpengaruh oleh kelompok radikal. Apabila dibiarkan, hal ini dapat merusak makna dan penerapan dari Pancasila maupun Bhineka Tunggal Ika. 

Sehingga penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui kebenaran suatu informasi. Walaupun pemerintah sudah berupaya menangani ekstremisme agama di Indonesia dengan membentuk Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) dan membubarkan organisasi yang dianggap menyebarkan paham radikal, penting untuk memahami hal yang benar dan salah. Tentunya penting sekali untuk mempelajari agama melalui ahlinya agar tidak terjerumus oleh ajaran yang tidak benar. Jadi cobalah untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang didapat melalui teknologi, terutama sosial media seperti Tiktok, Instagram, Youtube, dan sebagainya

kesimpulan: 

ternyata dampak teknologi tidak selalu membawa pengaruh yang positif, seperti penyebaran informasi di media sosial yang ternyata dapat membawa opini para pengguna. Hal ini bisa dimanfaatkan kelompok radikal untuk memanipulasi ajaran agama, menyebarkan pengaruh global ataupun menyebarkan informasi yang tidak valid. Oleh karena itu, penting bagi para pengguna untuk mengetahui kebenaran informasi dari peran teknologi yang ada dengan valid melalui situs-situs terpercaya di internet. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun