Oleh:Qurrotul afifah amani
 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Abstrak
  Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni kehidupan beragama di tengah keragaman masyarakat. Sila pertama,"Ketuhanan Yang Maha Esa",mengakui keberadaan Tuhan sebagai landasan moral, tanpa mengutamakan agama tertentu. Hubungan antara Pancasila dan agama bersifat saling melengkapi, di mana Pancasila memberikan ruang bagi kebebasan beragama, sementara agama memperkaya nilai-nilai Pancasila seperti toleransi, persatuan, dan keadilan. Dengan pendekatan ini, Pancasila tidak mengikuti agama tertentu, tetapi menjadi pedoman bersama yang mencerminkan nilai-nilai universal berbagai agama. Sebaliknya, agama dalam konteks kehidupan bernegara harus selaras dengan prinsip-prinsip Pancasila untuk menjaga harmoni sosial dan keberagaman. Hubungan simbiosis ini memastikan terciptanya kehidupan berbangsa yang damai, inklusif, dan berkeadilan di Indonesia.Â
Pendahuluan
 Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman agama dan kepercayaan. Dalam kondisi ini, Pancasila hadir sebagai dasar negara yang mampu menyatukan perbedaan tersebut. Sila-sila dalam Pancasila memberikan arahan moral dan etika yang dapat menjadi panduan untuk menciptakan harmoni antara kehidupan beragama dan kehidupan berbangsa.Â
A. Pancasila dan Nilai Religius Â
Sila pertama Pancasila, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa," menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menghormati keberadaan Tuhan sebagai landasan moral. Sila ini menjadi dasar bagi kebebasan beragama, di mana setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk agama sesuai keyakinannya. Contohnya, pemerintah mengakui enam agama resmi di Indonesia: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila mendorong terciptanya toleransi dan penghormatan antarumat beragama. Â
B. Contoh Kehidupan Berlandaskan Pancasila
diantara:Â
1. Kerukunan dalam Perayaan Hari Besar AgamaÂ
  Ketika umat Islam merayakan Idul Fitri, umat agama lain sering terlibat dalam menjaga keamanan atau memberikan ucapan selamat. Sebaliknya, umat Islam juga turut menghormati perayaan Natal, Waisak, atau Nyepi. Sikap saling menghormati ini adalah wujud nyata dari implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Â
2. Penyelesaian Konflik Secara Damai
  Ketika terjadi perselisihan terkait isu keagamaan, Pancasila menjadi pedoman dalam mencari solusi damai. Contohnya, konflik antarumat beragama di beberapa daerah seperti Ambon dan Poso pada masa lalu berhasil diatasi dengan pendekatan dialog dan pemulihan hubungan berdasarkan semangat persatuan dan keadilan yang terkandung dalam Pancasila. Â
C. Pancasila sebagai Penyeimbang
   Selain menjadi dasar toleransi, Pancasila juga menjaga agar agama tidak digunakan sebagai alat politik untuk memecah belah masyarakat. Dengan menjunjung tinggi Pancasila, bangsa Indonesia dapat mencegah diskriminasi agama dan menjaga keutuhan negara dari ancaman sektarianisme. Â
Kesimpulan
  Pancasila dan agama memiliki hubungan yang saling melengkapi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila menjadi payung bersama yang menjamin kebebasan beragama sekaligus mengajarkan toleransi dan persaudaraan. Dalam keberagaman yang ada, Pancasila memastikan bahwa semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati, dan berkontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Â
Penutup
  Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan beragama, kita tidak hanya memperkuat persatuan bangsa, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai luhur yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H